"sekarang banyak film horor, pemain anak-anak juga sih, tapi orang jadi salah kaprah kalau itu film anak padahal bukan. Makanya saat ada film seperti ini support banget karena kita butuh film anak-anak untuk anak-anak Indonesia yang memang bisa memberikan edukasi buat yang nonton," ujar Novita saat ditemui di XXI Epicentrum Kuningan, Sabtu (23/6/2018).
Anak-anaknya pun, lanjut Novita, bukan tergolong anak kecil atau remaja. Namun masih terbilang pre-teen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di masa-masa itu, anak-anak harus menonton film dengan Bimbingan Orangtua (BO). "Kalau mengandung violence dan nggak pas untuk umur, aku bilang kamu tahu apa yang terjadi kalau melakukan kekerasan seperti di film akan ada hukumannya," lanjutnya.
"Begitu juga dengan media sosial, mau kita larang, anak-anak zaman sekarang malah berani. yang kita tahu punya satu, tapi berdasar riset saya mereka punya lebih dari satu akun. Anak saya izin bikin akun umum dan izin bikin akun untuk teman-teman tapi di-private dan bisa cuek. saya bolehin asal saya follow gitu," pungkasnya.