Kontroversi soal Edisi 'One Piece' Terbaru, Editor Komik Minta Maaf

Kontroversi soal Edisi 'One Piece' Terbaru, Editor Komik Minta Maaf

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 21 Jun 2018 17:06 WIB
'One Piece'. Foto: istimewa
Jakarta - Komik Jepang 'One Piece' tengah menjadi perbincangan di Jepang. Lantaran komentar komikus 'One Piece' di edisi terbaru komik, pihak editor Shonen Jump pun meminta maaf pada publik.

Kekisruhan yang terjadi pada seri komik yang ke-89 itu bermula dari komentar Eiichiro Oda di halaman belakang komik. Dalam komentarnya, Oda menggambarkan tengah makan bersama dengan sekelompok orang dan hanya tertinggal satu bagian karaage (ayam goreng Jepang) yang tersisa di piring saji.

Seseorang memutuskan untuk menamainya sebagai 'Sersan Yokoi' dan berkata, "Sersan Yokoi tertinggal!! Seseorang yang mengakhiri perang!. Oda pun menutup komentarnya dengan perkataan, "Dengan malu!! Vokume 89 dimulai!!"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Oda itu merujuk pada salah satu sersan yang ada di Angkatan Darat Kekaisaraan Jepang selama Perang Dunia II bernama Shoichi Yokoi. Dia adalah tentara terakhir setelah perang berakhir pada 1945. Ia ditemukan tinggal di hutan Guam pada 1972.

Setelah kembali ke Jepang, dia berkata, "Dengan sangat malu, aku kembali." Meski komentar Oda awalnya tidak ingin membuat keributan, banyak warganet yang menganggap komentar Oda tidak menghargai perjuangan tentara tersebut.

Netizen percaya komentar Oda tidak menghormati Yokoi karena dia adalah seorang prajurit yang memutuskan untuk tetap setia pada Jepang. Namun netizen lainnya beranggapan komentar Oda biasa-biasa saja.

Akhirnya departemen editorial Majalah Shonen Weekly Shonen Jump memposting permintaan maaf hari ini. "Kami meminta maaf karena meloloskan komentar Oda. Kami kurang mempertimbangkan akibat dari komentar tersebut," tulis pihak Editor Shonen Jump.

(tia/srs)

Hide Ads