Karakter Asterix yang gagah dan mampu memimpin sebuah desa dalam perlawanan melawan pasukan Romawi itu memiliki kekuatan super. Penciptanya adalah Rene Goscinny asal Prancis yang meninggalkan negara tersebut ketika masih remaja.
Museum mengumpulkan 100 barang dari penulis yang meninggal pada 1977 silam. Ia menulis kisah Asterix pertamanya sebagai sebuah karya seni yang awalnya mendapatkan penolakan-penolakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala pameran Museum Yahudi Jo Rosenthal mengatakan Asterix dipamerkan kembali di London untuk pertama kalinya.
"Semua orang menyukai Asterix. Ceritanya telah diterjemahkan ke dalam 150 bahasa dan dia adalah karakter yang dikenal secara luas. Tapi banyak orang yang mungkin tidak tahu kalau penciptanya adalah orang Yahudi," tutur Jo Rosenthal dilansir dari Independent, Senin (11/6/2018).
Perjalanan hidup Rene Goscinny tak langsung melejit. Setelah Perang Dunia ke-2, ia mencoba peruntungannya dengan pindah ke New York. Ia bermimpi menjadi Walt Disney berikutnya.
"Di pameran ini, kami memiliki beberapa surat dan riwayat hidup yang menyajikan kredensial ke berbagai majalah dan organisasi," tuturnya.
Goscinny pun berlatih dengan seniman komik ternama seperti Harvey Kurtzman dan Will Elder. Ia pun mencoba berkolaborasi dengan seniman Albert Uderzo yang akhirnya membuat Asterix seperti dikenal saat ini.