Popularitas Sabyan Gambus tak hanya dilihat dari jumlah subscribernya saja. Lagu 'Ya Habibal Qalbi' yang mereka unggah melalui akun resmi tercatat sudah ditonton oleh 126 juta pengguna internet pada Minggu (3/6/2018), dan bertambah sekitar 2 juta sehari kemudian. Padahal akun resmi mereka di YouTube baru dibuat sejak 25 Desember 2017.
Lima personel Sabyan Gambus menyulap lagu-lagu salawat dan religi menjadi musik pop. Lantunan religi-pun menjadi tak asing, bahkan kian syahdu di telinga anak-anak muda. Kreatifitas dan luwesnya pergaulan mereka dapat meraih simpati melalui dunia maya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sabyan, Anak Muda dengan Musik Gambus |
Lima personel tersebut adalah Khoirunnisa sebagai vokalis, Ayus (keyboard), Wawan (gendang), Tebe (biola), dan Anisa Rahman (vokalis dua). Mereka berlima membagikan cover lagu Deen Assalam milik Sulaeman Al Mughny. Respons terhadap video klip ini cukup mengesankan, sejak diposting pada 17 Mei 2018, sudah ditonton 44 juta kali.
Pengamat Musik Wendi Putranto mengungkap Sabyan Gambus memanfaatkan momentum religi yang tepat sejak mereka membagikan musik di YouTube. Gairah religi masyarakat Indonesia sedang tinggi-tingginya, Sabyan-pun mendapat respons yang baik.
"Momentumnya tepat sekali, sekarang bisa dilihat sampai kulkas saja ada cap halal-nya. Ini menunjukkan bahwa gairah religi sedang tinggi," jelasnya ketika dihubungi detikhot, Senin (4/6/2018).
Baca juga: Lagu Religi Berjuta Pendengar |
Apalagi saat memasuki bulan puasa, musisi reguler, biasanya menghindari panggung dan berkonsentrasi ke rekaman. Sehingga panggung yang kosong dapat diisi oleh Sayan Gambus.
Dulu, beberapa band seperti GIGI dan Slank biasanya membuat lagu religi saat memasuki bulan puasa dan mendapat sambutan sangat baik. Kali ini, justru Sabyan Gambus langsung menampilkan diri sebagai musisi religi dan mendapat sambutan besar.
Selain itu syair Sabyan Gambus menggunakan bahasa Arab bisa ditangkap secara universal dan kian mendekatkan kerinduan orang atas kebutuhan religi. Mantan managing editor Rolling Stones Indonesia itu mengungkap peluang ekonomi terbuka lebar bagi Sabyan Gambus untuk melebarkan musiknya.
"Tinggal dilihat apakah sudah ada monetasi, karena lagunya milik artis lain, dan bagaimana dengan selain di YouTube. Apakah sudah mulai ada seperti di Joox, Spotify, dan lainnya," ungkapnya.
![]() |
Lagu berjudul Tuhan yang mereka bawakan menunjukkan debut awal Bimbo memasuki musik religi. Karya musik religi dilanjutkan dalam albun Qasidah dan Sajadah. Lagu-lagu mereka-pun selalu dinyanyikan saat perayaan berbagai hari raya Islam.
Personel Bimbo hingga kini tergolong awet, yakni Sam, Acil, Jaka, dan Iin Parlina. Mereka mengkreasikan lagu religi dengan musik balada yang sedang populer.
Kreasi musik religi ini tidak mematikan kreatifitas syair. Mereka berkolaborasi dengan berbagai sastrawan untuk membuat lagu, baik religius maupun kemanusiaan. Namun quartet ini pernah dicekal oleh orde baru karena lagu bertema kritik sosial berjudul Tante Sun.
Musik religi di Indonesia juga pernah diisi oleh artis luar negeri seperti Maher Zain. Penyanyi Swedia berdarah Lebanon ini pernah meraup jutaan penggemar ketika merilis album Thank You Allah pada 2009 dan Forgive Me pada 2012.
Maher, melalui perusahaan rekamannya, turut memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan lagu-lagunya. Upaya ini berhasil hingga penggemarnya mencapai lintas negara, tidak hanya Arab dan Asia, tetapi juga Eropa dan Amerika. (ayo/dar)