Sejak 2016 lalu, HBO menayangkan serial televisi berjudul 'Westworld'. Bagi yang gemar menyaksikan sejak musim pertama, sudah diketahui bagaimana 'Westworld' memiliki alur cerita.
'Westworld' nyatanya bukan serial biasa yang menyajikan kehidupan para koboi di masyarakat Amerika masa lampau. Semesta 'Westworld' digarap ilmiah sekaligus jenius dalam ceritanya.
Tayang di HBO, 'Westworld' merupakan sebuah wahana yang begitu besar. Orang-orang dapat membayar untuk datang ke wahana tersebut. Yang menjadi poin dalam cerita serialnya yakni, mereka yang datang dapat melakukan apapun kepada robot-robot yang diciptakan sengaja dibuat amat mirip dengan manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Westworld diceritakan memiliki lebih dari dua ribu robot. Masing-masing memiliki skrip yang telah ditentukan untuk memiliki jalan cerita.
Serial ini dibuat dengan pesan untuk menyentil kemajuan teknologi.
"Di Westworld, kami tertarik pada perbedaan antara pikiran buatan (artificial intelligence) dan manusia. Dan terpikir oleh kami bahwa sebuah memori bisa jadi sangat berbeda. Untuk sebagian besar, contohnya gambar di ponsel Anda tidak menurun seiring waktu. Tapi ingatan kita berubah. Jadi kami tertarik pada protagonis yang memiliki ingatan sempurna tetapi tidak seharusnya. Bagaimana mereka membedakan antara ingatan dan kenyataan saat ini," ungkap Jonathan Nolan, sang sutradara.
Salah satu tokoh utama dalam 'Westworld' pun digambarkan berada dalam ambang pertanyaan seperti itu. Tokoh tersebut diceritakan seorang robot bernama Dolores.
Seperti kebanyakan robot lain di wahana tersebut, Dolores ditempatkan kembali dalam sesi pengecekan kode skrip. Ketika terbangun di pagi hari, ia merasa semua hanya mimpi. Serial ini menyelipkan rangkaian intrik bahkan memancing pertanyaan tentang nafsu terpendam tiap manusia.
Saat ini 'Westworld' telah memasuki musim kedua tayang di HBO.