Banyak Berita yang Menyudutkan, Jennifer Dunn Depresi Lalu Pakai Sabu

Jakarta - Jennifer Dunn menjawab semua pertanyaan majelis hakim, jaksa penuntut umum, dan pengacaranya, Pieter Ell, saat dilakukan pemeriksaan terdakwa dalam persidangan. Di situ terkuak jika Jennifer Dunn mengalami depresi hingga berlari ke sabu.

Saat di persidangan, Pieter Ell, selaku pengacara juga mengajukan sekitar empat pertanyaan untuk kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ampera, kemarin. Dalam pemeriksaan terdakwa tersebut, pengacara nyentrik yang juga merupakan bintang film 'Bodyguard Ugal-ugalan' itu mempertanyakan soal kebenaran Jennifer Dunn menggunakan sabu karena depresi.

"Apakah benar menggunakan sabu karena depresi?" tanya Pieter Ell kepada Jennifer Dunn di dalam ruang sidang.

"Betul. Karena adanya tekanan dari luar, pemberitaan-pemberitaan yang tidak bisa saya klarifikasi satu persatu. Jadi saya menenangkan diri saya dengan itu," aku Jennifer Dunn.

Baca juga: Jennifer Dunn Cabut 3 Pernyataan dalam BAP

Menggunakan sabu dianggap Jennifer Dunn menjadi salah satu solusi terbaik. Sebelum ditangkap, nama Jennifer Dunn memang diserang dengan beberapa kabar miring.

Disebut pelakor dalam rumah tangga seorang pengusaha bernama Faisal Haris dan Sarita Abdul Mukti, ditambah video saat dirinya dilabrak oleh anak Faisal Haris yakni Shafa Haris. Kini kedekatannya dengan Faisal Haris juga sudah terbukti terikat dalam ikatan pernikahan siri.

"Saya orang yang tidak bisa menceritakan masalah pribadi saya dengan teman atau siapa. Jadi kalau ada masalah pribadi saya selesaikan sendiri," ungkap Jennifer Dunn.

"Sangat menyesal karena ini adalah pelarian yang salah buat saya," tegasnya.

Persidangan selanjutnya dengan agenda pembacaan tuntutan akan digelar pada tanggal 25 Mei 2018. Kondisi yang diungkapkan oleh Jennifer Dunn di dalam ruang sidang, juga dibenarkan oleh sang pengacara usai persidangan.

"Tadi kan sudah jelas bahwa banyak masalah ya, tapi itu kan tidak diungkap secara detail. Tetapi banyak hal yang terjadi, yang secara manusiawi melakukan hal itu sebagai pelarian. Ketenangan," jelas pengacara Jennifer Dunn, Pieter Ell.

(pus/mau)