Gogon meninggal dunia pada hari ini di tanah kelahirannya di Lampung. Kerap sesak napas, Gogon meninggal karena jantung.
Menelisik gaya Gogon yang setia secara visual, pelawak ini terpengaruh oleh legenda dunia lawak bisu asal Inggris, Charlie Chaplin. Chaplin sendiri membuat kumis mirip Hitler itu memang untuk mengejek sang pemimpin Nazi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengenang Lawakan-lawakan Gogon yang Khas |
![]() |
Kembali ke Gogon, dengan kumis kotak (sedikit melebar) di atas bibir, pelawak bernama asli Margono itu sebenarnya awal kariernya belum memiliki jambul. Ia masih berambut seperti biasa.
Tapi setelah ada dorongan dan masukan dari kawan-kawannya, Gogon akhirnya memodifikasi rambutnya menjadi jambul nan nyentrik.
Di atas panggung, Gogon biasa menunjukkan persona sebagai pria Jawa keras kepala dan bocor yang tak jarang masih dibungkus komedi slapstik. Tapi ia punya khas dengan menyila lengan sembari bermimik serius.
Bisa dibilang Gogon alias Margono ini adalah barang langka. Ia masih merias alis dan matanya dengan maskara, persis seperti Charlie Spencer Chaplin kala mentas.
Mungkin cuma Gogon, dan Pak Raden yang masih mau diribetkan dengan make up khas kala melawak bak badut penghibur pada era 2000an. Kini nyaris tak ada pelawak yang masih mau 'diriwehkan' dengan hal-hal semacam itu --terutama soal make up khasnya sendiri--.
![]() |
Sayang humor yang biasa ditampilkan almarhum kini sudah tergerus zaman. Dunia komedi hari ini lebih laris dengan hal-hal yang lebih dekat. Tak heran gaya komika yang kerap menyampaikan kecemasan dengan kemasan dagelan lebih laku saat ini.
Gogon pernah berucap takkan mau mencukur kumis dan rambutnya dengan gaya lain. "Soalnya dulu pernah nyukur malah ada yang nggak ngenalin," ungkap Gogon terkekeh dalam wawancaranya bersama detikHOT beberapa tahun lalu. (kmb/kmb)