Director of Performing Art and Trainee Program MDA, Claresta Alim menceritakan sejak program training dibuat pada 2015 lalu, secara rutin sekolah yang didirikan oleh Marlupi Sijangga kerap mengirimkan murid-muridnya ke mancanegara.
"Di program ini murid yang didukung oleh orangtuanya dan punya kemauan besar. Serta mau ikut perlombaan, kami support. Mulai dari tahun 2015 kami konsisten mengirimkan balerina-balerina ke ajang Asian Grand Prix," ujar perempuan yang akrab disapa Tata saat jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah penyelenggaran yang ke-19 kalinya, Indonesia berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Paman Sam tersebut. "Murid MDA yang menang Rebecca Alexandria harus mendapatkan nilai 95 ke atas atau rekomendasi dari juri. Dan Rebecca berhasil menjadi juara pertama dengan nilai di atas angka 95," kata dia.
![]() |
Untuk menjadi pemenang, balerina yang mengikuti kompetisi sebagian besar sudah belajar dari usia 2,5 tahun. "Kalau mau terjun jadi penari memang harus kerja keras. Latihan 3-4 jam sehari dan dilakukan setiap hari, bukan yang les balet setelah pulang sekolah seminggu 3 kali. Memang butuh kemauan yang besar," timpal Fifi Sijangga, Board Director dari MDA.
Setelah kejuaraan di New York, MDA kembali mengirimkan muridnya di Final Asian Grand Prix 2018 pada 13-17 Agustus 2018 di Hong Kong. Di bulan yang sama, 2 murid MDA (Rebecca Alexandria dan Ilona Jahja) akan bertanding di Taiwan Grand Prix. Keduanya mendapatkan undangan perlombaan dari Malaysian International Ballet Grand Prix dan juga menerima intensive course di Taiwan Grand Prix.
Selain itu, 2 balerina MDA juga akan mengikuti kejuaraan di Hong Kong yang diadakan oleh Royal Academy of Dance London. Di tahun yang sama, murid MDA mendapatkan beasiswa ke Australia karena memang kompetisi di Hong Kong pada Desember 2017 lalu.
"Kami tahu dan sadar, jalan panjang mengirim anak-anak terbaik Indonesia mengikuti kejuaraan di tingkat internasional masih panjang sekali," tukas Tata.