Museum MACAN menjadi lokasi ketiga sekaligus terakhir dari pameran internasional Yayoi Kusama yang menampilkan karya-karya yang dibuat dalam jangka waktu 70 tahun. Mengusung tema 'Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow', pameran akan memajang lebih dari 130 karya dan hadir lebih spektakuler.
Direktur Museum MACAN Aaron Seeto mengatakan kehadiran karya-karya Yayoi Kusama penting sekali di Indonesia.
![]() |
"November 2017 Museum MACAN baru saja dibuka dan ekspetasi kami melebihi hasil saat itu. Pameran dikembangkan dari National Gallery Singapore dan Queensland Art Gallery di Australia," ujarnya saat jumpa pers pameran seni Yayoi Kusama di Museum MACAN di Wisma AKR, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (7/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Museum MACAN pun ingin membangun fasilitas yang sama dengan dua lokasi penyelenggaraan sebelumnya. "Mereka percaya kami bisa merepresentasikan karya Yayoi pada publik Indonesia. Kami sangat bangga bisa menampilkannya pada publik."
Karya yang dihadirkan dibagi ke dalam tiga periodisasi. Yakni, awal berkarya pada dekade 1950-an saat melukis yang menjadi cikal bakal polkadots, jaring, labu, motif bunga, dan lain-lain. Kedua, periode saat Yayoi Kusama meninggalkan Jepang dan mulai berkarya di AS.
![]() |
Ketiga, periode ketika Yayoi kembali ke Jepang dan meninggalkan AS. Ini adalah periode ketika dirinya merasa rapuh dan mulai berobat ke rumah sakit jiwa yang kebetulan berada di seberang studionya.
Dalam pameran ini, publik juga bisa melihat hubungan Yayoi dengan tubuh, konsepnya tentang pengaburan diri, dan pendekatan unik terhadap ruang. Salah satu karya terbesarnya adalah 'My Eternal Soul' yang dimulai 2008 dan terdiri dari 500 lukisan. Sebanyak 24 lukisan diperlihatkan di Museum MACAN.
Instalasi terbesarnya yang diapresiasi publik juga ditampilkan. Di antaranya adalah 'Dots Obsession' (2013/2016), 'Narcissus Garden' (1966/2018), 'The Spirit of the Pumpkins Descended into the Heaven D'Masiv (2015), dan 'The Obliteration Room' (2002-masih berlangsung). Instalasi interaktif ini tampil di 20 lokasi dari 15 negara dan dilihat sekitar 5 juta orang.
![]() |
"Tahun lalu kami sangat beruntung bisa mendatangi studio Yayoi dan ia senang karyanya akan dipajang di Jakarta," ujar Aaron.
Ketua Yayasan Museum MACAN Fenessa Adikoesoemo menambahkan dengan berlangsungnya pameran seni Yayoi Kusama, ia berharap dapat berbagi pengalaman kepada siapapun.
"Pameran ini terbuka untuk siapapun yang ingin melihat, termasuk anak-anak. Saya harap kalian sebagai orang yang beruntung melihat pameran ini pertama kalinya bisa berbagi pengalaman kepada khalayak," pungkasnya.
[Gambas:Video 20detik]