Tak Hanya Puisi dan Buku, MIWF 2018 Juga Peduli Lingkungan

Tak Hanya Puisi dan Buku, MIWF 2018 Juga Peduli Lingkungan

Ibnu Munsir - detikHot
Minggu, 06 Mei 2018 12:27 WIB
Makassar International Writers Festival 2018 Foto: Ibnu Munsir
Makassar - Makassar International Writers Festival (MIWF) di Benteng Rotterdam, tak hanya berbicara masalah budaya, puisi dan buku. Tapi kepedulian terhadap lingkungan juga ditunjukkan MIWF 2018 di Makassar.

"Yang membedakan tahun ini dari tahun sebelumnya, MIWF ini lebih peduli lingkungan, kita akan mengurangi sampah khususnya botol plastik dengan menghimbau kepada pengunjung yang hadir untuk membawa minuman dari rumahnya sendiri. Kita tau kalau botol plastik itukan," kata Founder Makassar International Writers Festival (MIWF), Lily Yulianti Farid. Ditemui di Benteng Rotterdam, Jalan Ujung Pandang, Makassar, Sabtu (5/5/2018).

Lebih lanjut, menurut Lily upaya ini dilakukan agar selama pelaksaan, Makassar Internasional Writers Festival jauh dari sampah, dan lebih mengurangi pengunaan botol plastik

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu itu sampah botol plastik mengunung pada acara MIWF, sekarang kita berfikir agar ini tak terjadi. Alhmdullilah selama 4 hari sampah teratasi juga," jelasnya.


Iapun mengigatkan sejumlah stand kuliner yang ikut terlibat pada MIWF 2018 tidak terlalu bergantung pada pengunaan plastik, khususnya sterofom bagi makanan.

"Ini sangat sulit diurai dan prosesnya lama, apalagi sterofom itu. Olehnya itu kita upayakan dan mengigatkan pemilik stand kuliner untuk mencari tempat makanan lain yang aman dan ramah lingkungan," tutupnya.

Sementara itu, salah seorang pengunjung MIWF, Abel mengatakan pengunaan plastik tentu dapat merusak lingkungan. Iapun mendukung pengurangan pengunaan botol plastik selama MIWF 2018.

"Bagus juga si kak, tapi banyak juga jualan minuman plastik, tapi saya dukungan sekali apalagi plastik sangat susah diurai," jelasnya.

Makassar International Writers Festival (MIWF) yang ke delapan digelar tanggal 2 - 5 Mei 2018 di Fort Rotterdam dan sejumlah kampus serta lokasi lainnya di Makassar.

Mengambil tema utama Voice/Noise, MIWF tahun ini mengedepankan sejumlah topik penting yang relevan dengan kondisi saat ini, baik di Makassar, Indonesia maupun dalam konteks global: 20 tahun Reformasi Indonesia, Pilkada Serentak 2018 dan persiapan menuju Pilpres 2019 yang membuat masyarakat kembali menyaksikan kegaduhan politik dan banjir informasi dan berita terkait pemilihan umum.

Serta tumbuhnya kerjasama-kerjasama antar-komunitas di dunia untuk merespons berbagai fenomena kemasyarakatan dan semakin maraknya kolaborasi sastra dan kebudayaan lintas-negara yang digerakkan secara mandiri oleh warga global. (dar/dar)

Hide Ads