Mengenal Lebih Dekat 501st Legion

Jakarta -

Komunitas 501st Legion merupakan klab penggemar Star Wars yang berdiri pada Agustus 1977 di Amerika Serikat. Perkumpulan tersebut didirikan oleh dua penggemar Star Wars yang telah bersahabat sejak kecil, yakni Albin Johnson dan Tom Crews.

Kini 501st Legion memiliki ribuan anggota yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Menjelang perayaan Hari Star Wars yang jatuh setiap 4 Mei, detikHOT mendapat kesempatan berbincang dengan Albin Johnson.

"Awalnya, saya tertarik untuk membuat komunitas ini adalah karena saya merasa penggemar genre science fiction jarang sekali memiliki 'rumah' dimana mereka bisa berkumpul dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan pada hal yang serupa," kata Albin kepada detikHOT melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Saat mendirikan 501st Legion, yang Albin pikirkan adalah bagaimana para penggemar Star Wars dapat berkenalan dan berbagi cerita.

Foto: (dok.Disney)

"Rupanya sangat penting untuk bisa berkomunikasi dan membangun persahabat dengan sesama penggemar yang berasal dari latar belakang negara dan suku yang berbeda-beda. Walaupun berbeda, setidaknya kami memiliki satu yang sama," kisahnya lagi.

Berangkat dari keinginan untuk mewadahi para penggemar Star Wars, 501st Legion kini justru turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Komunitas tersebut bahkan bekerja sama dengan yayasan Make A Wish untuk membantu anak-anak membutuhkan di Amerika Serikat dan juga di negara-negara lainnya.

"Ketika membuat klab ini, sebenarnya kami tidak berfokus pada kegiatan sosial. Namun ketika kami mencoba membagikan kebahagiaan kami kepada sesama, rasanya ternyata sangat menyenangkan dan kami ingin kembali merasakan perasaan tersebut," ceritanya.

Ketika melakukan kegiatan sosial tersebut, uniknya, para anggota 501st Legion justru menggunakan kostum dari tokoh-tokoh antagonis dari kisah Star Wars, mulai dari Stormtrooper, Darth Vader, hingga Emperor Palpatine.

Konsep tersebut ternyata tidak dilakukan oleh 501st Legion tanpa alasan.

"Selalu menarik melihat orang-orang jahat dan antagonis melakukan hal baik. Kami melihat banyak anak-anak yang beranggapan bahwa menjadi nakal adalah keren, kami ingin menunjukan bahwa yang antagonis pun melakukan hal baik, sehingga mereka bisa mencontoh untuk menjadi baik," ungkapnya.

"Kami ingin memperlihatkan bahwa karakter yang terlihat menyeramkan di film belum tentu sebenarnya semenyeramkan itu. Saya ingin anak-anak melihat bahwa sebenarnya baik-baik saja apabila Darth Vader duduk bersama dekorasi warna-warni dan bermain dengan anak-anak," sambungnya.

[Gambas:Video 20detik]

(srs/doc)