Tantri, Chua, dan Cella sepakat jika lagu itu begitu spesial. Bukan hanya soal pembuktian semata, banyak yang kemudian mereka tuangkan di lagu yang mereka kerjakan dalam waktu singkat itu.
Urusan lirik, Tantri mengawali proses tersebut dengan menuangkan curahan hatinya. Ia menyebut kata-kata yang dituangkan di dalamnya begitu 'berat'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perbincangannya bersama detikHOT, Tantri bahkan ragu untuk menuangkannya ke dalam lagu. Namun akhirnya ia memutuskan kata-kata yang ia anggap berat itu harus dibagikan kepada pendengarnya.
"Sebenernya kenapa kita keluarkan single ini karena banyak pertanyaan orang, 'Kotak masih ada nggak sih? Tantri masih nyanyi nggak sih?'," ungkap Tantri di Markas detikHOT.
"Ada statement di situ, 'Hidup sekali, mati sekali'. Bingung harus dituangin ke lirik apa nggak. Akhirnya kita tuangin ke lirik. Terus ada kata menebus juga, jadi kayak ini berat banget. Tapi ya anak-anak (Chua dan Cella) juga dukung dan nambahin biar nggak terlalu berat," paparnya.
![]() |
Bahkan saking megahnya, mereka akhirnya kebingungan untuk membawakannya secara live. Keterbatasan personel dan alat musik menjadi kendala mereka saat ini.
"Menurut saya kita nggak pernah bikin musik semegah ini. Kalau tambahan nggak sih ya, cuma ke komposisinya aja. Lead, melodi, kita kayak main di dalam gedung megah gitu," jelas Cella.
"Kita bingungnya kalau kita mainnya kopongan (akustik) ya drop nanti. Makanya itu yang lagi kita cari caranya," tambah Chua.
![]() |