"Rangkaian Dies Natalis kali ini ada festival dalang cilik, kemudian ketoprak guru besar, dosen, tendik dan mahasiswa, lalu ada pentas Ramayana," jelas Rektor UNY, Sutrisna Wibawa saat jumpa pers di Gedung Dekanat Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY, Senin (30/4/2018).
Sutrisna menjelaskan, untuk festival dalang cilik dimulai pagi ini sampai 4 Mei di halaman Rektorat UNY. Kemudian ketoprak guru besar, dosen, tendik dan mahasiswa dilaksanakan tanggal 9 Mei di Auditorium UNY. Lalu, pentas Ramayana digelar tanggal 20 Mei di halaman Rektorat UNY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak hanya pentas seni, Dies Natalis kali ini juga digelar kegiatan olahraga seperti bulutangkis, kegiatan kesehatan seperti festival minuman dan makanan tradisional. Setelah itu ada kegiatan sosial seperti ziarah makam mantan rektor UNY dan puncaknya upacara Dies Natalis," jelasnya.
Sutrisna melanjutkan, Dies Natalis ke-54 UNY kali ini mengambil tema 'Inovasi Berkelanjutan untuk Pendidikan'. Menurutnya, tema yang diusung UNY ini merepresentasikan perjalanan UNY dalam melakukan berbagai inovasi di dunia pendidikan, terutama inovasi pembelajaran.
"Ini karya-karya inovasi dosen, kita kan awal tahun sudah punya program untuk memberikan hibah dosen bagaimana mengembangkan inovasi pembelajaran. Nah, hasilnya itu kita terbitkan. Jadi nanti ada satu buku yang akan berisi berbagai inovasi pembelajaran," katanya.
Selanjutnya, kata Sutrisna, UNY selama ini juga terus berinovasi di bidang teknologi dan pangan. Dia mencontohkan, di bidang tata boga civitas akademika UNY berhasil mengolah keripik dan kopi salak. Sementara di bidang teknologi UNY berhasil pengolah limbah oli menjadi energi listrik.
"Semua itu inovasi. Kemudian kita menghasilkan suatu teknologi mengolah limbah oli untuk dijadikan energi listrik. Nah, kemudian ini puncak, dies itu merupakan puncak untuk menyampaikan ini lo inovasi yang sudah kita lakukan," pungkas dia. (mah/mah)