Sebanyak 130 artefak berupa patung, senjata, perlengkapan ritual, serta peralatan sehari-hari suku Asmat kini dipamerkan. Karya-karya tersebut berasal dari koleksi Museum MUDEC maupun milik kolektor seni Mariangela Fardella dan Giorgio Azzaroli.
Pejabat KBRI Roma, Charles Hutapea, mewakili Duta Besar RI untuk Italia, hadir menyampaikan apresiasi atas inisiatif Museum dan kolektor mengenalkan seni budaya Asmat kepada masyarakat Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pemerintah RI sendiri saat ini tengah meningkatkan pembangunan infrastruktur di Papua, khususnya Kabupaten Asmat, demi terwujudnya akses taraf hidup yang lebih baik bagi masyarakat setempat. Bahkan, hari ini, Presiden RI tengah berada di Asmat guna meninjau proyek pembangunan di sana," jelas Charles Hutapea dalam bahasa Italia seperti yang termuat dalam keterangan pers yang diterima detikHOT.
Kolektor Mariangela Fardella yang merupakan warga Italia pernah tinggal di Indonesia saat masih kecil hingga remaja. Sementara itu suaminya yang juga antropolog mendalami seni budaya Asmat.
Selain digelar pameran, pada 12 April lalu di Museum Kebudayaan Milan telah diselenggarakan seminar bertajuk 'ASMAT: Sostenere la Sopravvivenza della Loro Arte e Cultura' atau 'Upaya Melestarikan Seni dan Budaya Asmat'.
Tak hanya menginisiasi pameran, pasangan Azaroli-Fardella juga menggalang dana untuk membiayai guru seni rupa Asmat. Harapannya pengajaran seni budaya Asmat di berbagai sekolah dapat dilestarikan dengan baik.