Ketika melihat dari tayangan televisi atau media seperti YouTube, para komika kebanyakan membawakan beberapa materi berbeda. Tapi tak sedikit juga yang hanya menampilkan beat yang itu-itu saja.
Ternyata, mereka memang punya cara membedakan materi yang bakal dibawakan.
"Tergantung komikanya sih, menurut aku kalau komiknya merasa audience belum dengar materinya, mungkin dia akan bawakan materi lama. Tapi kalau komiknya merasa audience sudah dengar materi lama, dia akan bawakan materi yang baru. Nggak ada keharusan sih, cuma kita sebagai penampil punya tanggung jawab, kalau dikasih yang lama, kita akan merasa nggak enak sendiri, akan merasa bersalah," ungkap Fico Fachriza kepada detikHOT.
Selain ada beberapa materi yang hanya khusus dibawakan secara offline, mereka pun juga ternyata terikat dengan genre stand up comedy dari masing-masing komika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Takutnya nanti bentrok pembahasannya sama komik lain. Terus juga kita meminimalisir nggak bahas politiknya, tapi politik yang lebih lucu," tuturnya.
Buat kalian yang penasaran dengan aksi 30 komika dalam 'Local Stand Up Day' bisa langsung beli tiketnya di www.localstandupday.com.
Untuk harga tiket dibagi menjadi kelas silver seharga Rp 300.000, gold Rp 425.000, dan platinum Rp 550.000. 'Local Stand Up Day' akan digelar di Ballroom Kuningan City, mulai pukul 15.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB. (nu2/nu2)