"Ini adalah film basket pertama di Indonesia, belum ada dan olahraga kedua paling populer di Indonesia adalah basket. Kan kalau sepakbola tuh udah banyak banget. Kita juga tahu Indonesia tuh banyak yang jago main basket dan badminton juga," tutur Brandon Salim ditemui di Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018) malam.
Brandon pun menegaskan 'Mata Dewa' menjadi pelopor film olahraga lainnya setelah sepakbola. Film yang menginspirasi ini mengajarkan agar anak muda selalu semangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tetep semangat. Karena banyak orang punya kekurangan. Kayak gue, gue juga pasti punya banyak kekurangan. Gue merasa kayak gue kurang apa. Kamu juga pasti ada, kamu ada, kamu ada tapi kan nggak lihat kalau dari first impression," lanjut Brandon.
Alasan ketiga yang menjadi film ini berbeda dari film olahraga kebanyakan adalah 'Mata Dewa' bukan hanya membicarakan tentang liga yang profesional.
"Bukan Liga PSSI yang sepakbola atau Liga IBL yang profesional basket. Ini adalah DBL dimana semua anak SMA punya kesempatan dan peluang yang sama," tukasnya.
'Mata Dewa' menceritakan tentang Dewa yang ingin membawa sekolahnya, SMA Wijaya menjadi juara Development Basketball League (DBL) untuk pertama kalinya.
Namun, di tengah perjalanan mengejar impiannya tersebut, sebuah insiden terjadi dan menyebabkan Dewa kehilangan sebelah penglihatannya.