Dilan Dituduh Syiah, Ini Kata Pidi Baiq

Dilan Dituduh Syiah, Ini Kata Pidi Baiq

Ken Yunita - detikHot
Selasa, 06 Feb 2018 08:53 WIB
Foto: Dilan akan diadaptasi ke film (istimewa)
Jakarta -

Di dalam buku 'Dilanku 1990', di halaman 206, ada cerita saat Milea masuk ke kamar Dilan bersama Ibunda Dilan. Di situ diceritakan, Milea memandangi dua poster besar yang tertempel di dinding.

Ibunda Dilan lantas mengatakan kepada Milea bahwa dua orang di poster itu adalah Ayatullah Khomeini, seorang pemimpin revolusi Iran, dan Mick Jagger (vokalis The Rolling Stones).

Nah, rupanya, saat film 'Dilan 1990' yang sedang laris-larisnya tayang di bioskop sekarang ini, cerita di dalam buku itu ramai dibicarakan. Banyak orang meragukan kepercayaan sosok Dilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa orang melayangkan tuduhan bahwa Dilan adalah pro-syiah karena kebetulan, Khomeini memang tokoh Syiah yang dikagumi banyak orang.

Tudingan ini menyebar di Instagram dan juga grup-grup Whatapps. Kehebohan ini rupanya sampai ke penulis buku 'Dilanku 1990', Pidi Baiq. Dia pun akhirnya angkat bicara.

Melalui akun Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Ayah itu memberi pernyataan panjang lebar. Pidi Baiq mengaku telah secara khusus bertanya kepada Dilan soal ini.

[Gambas:Video 20detik]


"Mengenai adanya tuduhan itu, saya langsung bertanya kepada Dilan, apakah benar kamu seorang penganut Syiah? Dilan meresponsnya dengan ketawa. "Saya ini aswaja," katanya," tulis Pidi Baiq.

"Saya ini ahlussunnah wal jamaah yang menghormati agama dan keyakinan orang lain. Lakum dinukum wa Liya Diiin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Justeru jika agamamu kuat, kamu akan menghargai agama orang lain. Betul," lanjutnya.

Pidi Baiq juga menjelaskan soal poster Ayatullah Khomeini yang tertempel di kamar Dilan. Menurutnya, pada tahun Dilan remaja, poster Khomeini memang memang beredar di mana-mana.

Hal itu dimulai dari revolusi Iran pada tahun 1979 yang berhasil menggulingkan rezim Shah Reza Pahlevi. Khomeini pun menjadi idola sebagai salah satu bentuk simbol perlawanan.


"Yang disejajarkan dengan Che Guevara, Ahmadinejad, Saddam Hussain, Yasser Arafat, dan lain-lain," tulis Pidi Baiq.

"Memang pada akhirnya kita harus menjadi bijaksana untuk tidak mengadili masa lalu dengan keadaan masa kini. "Kalau saya nempel poster Mick Jagger, apakah itu artinya saya juga menganut akidahnya Mick Jagger? Salah satu alasan saya menyukai Mick Jagger karena dia nyanyi 'Paint It Black," kata Dilan dan saya ketawa," lanjutnya.

(ken/doc)

Hide Ads