Kisah mereka menjadi rumit ketika Teresa (Kaya Scodelario), satu-satunya gadis muncul di antara para lelaki. Kisah berakhir ketika Thomas memutuskan untuk berlari dan meninggalkan tempat tersebut. Mereka akhirnya menemukan kenyataan pahit bahwa mereka adalah objek eksperimen sebuah organisasi bernama WCKD.
Film keduanya, Maze Runner: Scorch Trials dirilis setahun kemudian. Dalam seri keduanya kita menemukan para Gladers berhasil menyesuaikan diri dengan dunia luar yang ternyata sudah porak poranda. Sebuah virus telah membunuh banyak orang dan hanya tinggal sedikit orang yang tersisa.
Mereka berusaha keras untuk mencari jawaban atas misteri yang masih menyelimuti mereka dan tentu saja berusaha menyembunyikan diri dari WCKD. Thomas dan kawan-kawan juga akhirnya baru mengetahui bahwa ada Cranks, manusia yang terkena infeksi dan akibatnya memakan manusia layaknya zombie, berkeliaran di mana-mana. Film berakhir ketika Thomas harus menyaksikan bahwa Teresa berkhianat.
Film terakhir seri ini, dengan sub-judul The Death Cure harusnya dirilis setahun lalu. Namun sang aktor utamanya mengalami kecelakaan sehingga syuting pun ditunda. Meskipun begitu, The Death Cure ternyata berjalan aman seperti biasanya. Tanpa bertele-tele, film ini langsung tancap gas menceritakan apa yang sedang terjadi.
Thomas, Newt (Thomas Brodie-Sangster), Frypan (Dexter Darden) dan Brenda (Rosa Salazar) beserta para Glader yang masih tersisa berusaha menemukan kembali teman mereka Minho (Ki Hong Lee).
Mereka mencari segala upaya sampai akhirnya mereka mendapatkan informasi bahwa WCKD bersembunyi di dalam sebuah kota yang tersembunyi. Sulit sekali untuk menerobosnya. Namun mereka harus bisa menyusup untuk bisa menyelamatkan Minho.
Sementara itu, di dalam markas WCKD, Teresa berusaha keras untuk mencari anti-virus sementara para ilmuwan sibuk mengeksploitas Minho dan para remaja yang kebal terhadap virus tersebut untuk mendapatkan serum. Begitu Thomas dan kawan-kawan berhasil masuk, gong perang pun dibunyikan.
Wes Ball termasuk seorang pembuat film yang beruntung. Film pendek animasinya yang berjudul Ruin (2011) mendapatkan begitu banyak pujian sehingga Fox langsung menghubunginya untuk mendapatkan tugas menjadi sutradara serial ini. The Maze Runner dirilis ketika studio Hollywood ramai-ramai berebut membuat film remaja dystopian yang sukses karena keparipurnaan Hunger Games yang membuat banyak orang iri.
Serial Maze Runner memang belum bisa mengalahkan kesuksesan serial Hunger Games. Namun setidaknya serial ini bisa mengalahkan serial Divergent—yang bahkan tidak punya kesempatan untuk menceritakan filmnya sampai akhir karena perolehan box office-nya yang mengecewakan.
Dibandingkan dengan serial Divergent yang visinya selalu nampak berbeda setiap filmnya, Maze Runner nampak jauh lebih percaya diri karena penonton bisa merasakan pergerakan yang apik dari film pertama ke berikutnya.
Ini karena serial ini ditangani orang yang sama. Wes Ball tidak hanya konsisten menggambarkan dunia Thomas dengan asik namun dia kerap kali membuktikan bahwa dia lebih dari kompeten untuk memberikan spektakel yang diinginkan oleh penonton. Terutama dalam Death Cure, Wes Ball berhasil memberikan begitu banyak adegan aksi yang cukupan meskipun skrip yang diberikan T. S. Nowlin tidak memberikan apa-apa.
Dengan cast yang solid dan set-pieces yang lumayan, Wes Ball lumayan bisa memberikan aksi yang cukupan dengan bujet yang medium. Dalam beberapa adegan, Death Cure bahkan tampak lebih menyeramkan dari yang penonton kira dan itu adalah sebuah pujian mengingat karakter-karakternya hampir selalu melakukan hal-hal bodoh. Yang juga patut diberi acungan jempol adalah keputusan pembuat filmnya untuk tidak membagi filmnya menjadi dua seperti film-film lain. Hal ini membuat filmnya jadi lebih koheren dan asyik untuk dinikmati.
Death Cure memang bukan untuk semua orang. Tapi jika Anda sudah menyaksikan dua film Maze Runner sebelumnya, serial ini tidak bisa dilewatkan. Dalam trilogi ini akhirnya kita bisa menyimpulkan bahwa Wes Ball mempunyai potensi yang sangat cemerlang.
* Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International. (ken/ken)