Tema 'Kekuatan Imajinasi' pun menjadi fokus pembicaraan yang didiskusikan para narasumber. Sebelum dimulainya acara di Auditorium IFI Thamrin pada Kamis (25/1/2018), konferensi video digelar serentak di IFI tiga kota (Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta).
Ketika konferensi video berlangsung, salah seorang karyawan IFI Yogyakarta mengatakan 'Malam Berbagi Ide' diramaikan oleh workshop dari House of Natural Fiber (HONF). "Kami sedang workshop bersama teman-teman HONF dengan cara yang lebih santai," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Malam Berbagi Ide' di IFI Jakarta dimulai dengan penampilan dari duo hip hop Prancis bernama Frenzh Wingz. Mereka memulai tur Asia pertamanya di IFI Jakarta dengan membawakan dua pertunjukan yang menambah semarak tadi malam.
Archad dan Crackers merupakan finalis ajang pencarian bakat Got to Dance di Jerman dan finalis Incroyable Talent di stasiun TV Prancis M6. Pelajar dari Sekolah Internasional Prancis (LIF) Jakarta juga naik ke atas panggung menjelaskan mengenai pameran seni 'Ukroni' yang mereka ulang sejarah imajinatif para pelajar.
Venzha Christ dari HONF memulai sesi diskusi dengan menjelaskan gabungan antara teknologi, sains, dan seni.
![]() |
Termasuk rencananya untuk mengikuti simulasi Mars Society di Amerika Serikat pada Maret-April mendatang. "Bulan Maret saya akan menjadi orang Indonesia satu-satunya yang mengikuti simulasi Mars Society bersama empat orang Jepang lainnya. Makanya saya mengurangi merokok karena di Mars tidak ada," ujarnya terkekeh.
Narasumber kedua, Maria Darmaningsih menceritakan mengenai filosofi tari Bedhaya Jawa yang berjumlah sembilan penari tersebut. Selain keduanya masih ada Ilham Akbar Habibie dan Jean Couteau yang mengisi 'Malam Berbagi Ide'.
![]() |
Acara diakhiri dengan pemutaran film 'Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak' karya Mouly Surya. Atase Kebudayaan Kedubes Prancis Christian Gaujac mengatakan, 'Malam Berbagi Ide' digelar serentak di Institut Prancis di berbagai lokasi di seluruh dunia.
"Konsep acara tahunan ini adalah mengajak masyarakat untuk bertukar gagasan dengan mengundang sejumlah tokoh dari bidang sinema, sains, filsafat, sejarah, sastra, seni rupa, dan lain-lain," pungkas Christian Gaujac.
(tia/tia)