Lewat akun Instagram pribadi, Ika memutuskan untuk menulis novelisasi dari skenario dalam waktu yang terbilang cepat.
"Aku baca skenarionya dalam satu malam dan langsung jatuh cinta dengan ceritanya. Aku tahu aku pernah bilang bahwa aku ingin 'break' menulis dulu setahun setelah menulis Critical Eleven dan The Architecture of Love tanpa jeda, lanjut ikut 'mengurusi' proses film Critical Eleven lagi, tapi tantangan mengadaptasi skenario jadi novel, lalu kolaborasi menulis berdua pula, terlalu seru lah untuk dilewatkan!," tulis Ika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ika maupun Ernest tersendiri ingin novel 'Susah Sinyal' berbeda dari versi film. Misalnya dalam hal jumlah halaman, pengembangan dan pendalaman cerita, karakter, serta plot.
"Di novel kami bisa menyuarakan isi hati Ellen dan semua yang menjadikan dia Ellen yang sekarang termasuk hubungannya dengan ayahnya, dengan temannya, dan kisah percintaannya di masa lalu," tulis Ika.
Serta yang tak kalah penting ada di dalam novel 'Susah Sinyal' adalah isi hati Kiara, seorang anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah, mimpi-mimpi, serta kegelisahannya.
"Salah satu hal paling penting dari seorang kreator adalah membuka dirinya untuk mencoba hal baru dan 'menantang' kemampuannya sendiri, dan itu yang aku lakukan lewat project ini," ungkap Ika.