.webp)
Asia's Got Talent yang dilangsungkan di Marina Bay Sands, Singapura, cukup menyulitkan Riana dan timnya dari Trilogy Manajemen. Riana dan tim harus berusaha untuk bisa membawa semua properti dan alatnya sendiri dari Indonesia.
Lagi-lagi untuk pertanyaan ini, Riana enggan menjawab langsung. Riana hanya diam di samping sang manajer, Bow Vernon, sambil memeluk Riani, boneka sekaligus teman imajinasinya. Sesekali Riana menggelengkan kepalanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk aksi yang diakui Riana dan tim sangat sulit adalah ketika harus memunculkan zombie. Di mana Riana dalam penampilannya masuk ke dalam kotak besar di atas panggung dan muncul di belakang Anggun C. Sasmi.
"Semuanya punya tingkat kesulitan. Kalau dibilang paling sulit yang zombie. Itu paling sulit," kata Bow.
Riana memiliki total sepuluh orang dalam satu tim untuk mendukung aksinya. Namun saat di Asia's Got Talent, Riana hanya bisa membawa tiga orang.
Biasanya Riana menargetkan Anggun, malam itu Jay Park juri asal Korea yang jadi sasarannya. Pemilihan Jay Park pun dikatakan Bow tidak direncanakan.
Asia's Got Talent dikatakan Bow menjadi titik kembalinya Riana di dunia sulap. Bow pun sedikit mengenang momen-momen saat Riana memutuskan untuk mengikuti audisi.
"Setelah The Next Mentalist ada satu kejadian kita menghindari dulu. Kita vakum setahun dua tahun. Oke kita mulai lagi yuk sekarang. Momen tepat apa, ada AGT nih, kita tunjukan sulap Riana. Sekalian nunjukin comebacknya Riana. Ada datang penawaran, mau nggak ikut audisi," cerita sang manajer.
The Sacred Riana berhasil mengumpulkan suara terbanyak dan membawa pulang hasiah utama sebesar USD 100 ribu. Malam final, Riana mengungguli DM-X Comvalenos dari Filipina. Sepuluh minggu mengikuti ajang pencarian bakat yang populer itu, aksi Riana selalu membuat penonton dan tiga juri Anggun C. Sasmi, David Foster, dan Jay Park terpukau dan takut.
(pus/mau)
