Grup Tari Nan Jombang Pukau Publik Austria

Grup Tari Nan Jombang Pukau Publik Austria

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 13 Des 2017 08:28 WIB
Foto: Tari Nan Jombang (dok. KBRI)
Jakarta - Festival Europalia masih berlangsung sampai Januari 2018 mendatang. Kali ini giliran grup tari Nan Jombang yang memukau publik Eropa di Weltmuseum, Wina, pada Senin (11/12) malam waktu setempat.

Pertunjukan tari kontemporer 'Rantau Berbisik' yang berdurasi satu jam menghadirkan elemen dasar dari silat dan tradisi Minangkabau dengan latar drama keluarga Minang di perantauan. Pentas dibawakan oleh enam penari dari grup Nan Jombang pimpinan Ery Mefri.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pertunjukan Duta Besar RI untuk Republik Austria, Dr. Darmansjah Djumala, mengatakan merantau adalah tradisi suku Minangkabau yang sangat terkenal.


Grup Tari Nan Jombang Pukau Publik AustriaFoto: Tari Nan Jombang (dok. KBRI)

"Motivasi merantau tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi, namun ada filosofi penting di situ yakni mempersiapkan pemuda Minangkabau untuk menjadi lelaki tangguh yang kaya akan pengalaman hidup. Proses merantau seperti maturity test dalam kehidupan lelaki Minang. Oleh karena itu, tiap keluarga berupaya mempersiapkan anak lelaki mereka dengan memberikan bekal yang cukup, bukan hanya dari segi akademis, namun juga agama dan bela diri yakni membaca Quran dan Silat," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (13/12/2017).

Pertunjukan 'Rantau Berbisik' mampu memukau publik Austria yang hadir. Salah satunya adalah Ketua Asosiasi Pencak Silat di Austria, Stepehn Taibl, yang turut hadir menyaksikan.



"Gerakan-gerakan tari mereka sangat indah. Saya paham sekali gerakan-gerakan yang mereka peragakan sebagian besar merupakan teknik Silat dan itu tidak mudah dilakukan. Teknik pernapasan yang mereka gunakan juga luar biasa," katanya.

Pertunjukan tari Rantau Berbisik diselenggarakan oleh Weltmuseum sebagai partner Europalia Arts Festival dengan didukung oleh KBRI Wina. Weltmuseum merupakan sebuah museum antropologi terbesar di Austria yang didirikan pada tahun 1876. Sejak beberapa tahun silam, KBRI Wina dan Weltmuseum telah bekerjasama dalam mementaskan sejumlah pertunjukan dan penerbitan buku mengenai sejarah dan seni budaya Indonesia. (tia/wes)

Hide Ads