Kepada detikHOT, Abenk menceritakan fastline ditemukan saat dirinya menemani Aura sedang menggambar.
"Pagi-pagi nemenin Aura menggambar, nggak tahu kenapa, keluar aja. Saya sempat post banyak yang suka. Akhirnya mulai mengaplikasikan fastline itu," ujar Abenk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lambat laun lukisan-lukisan karyanya secara natural menemukan caranya tersendiri. "Dari situ sudah berkembang dan banyak metode yang saya pakai. Ada banyak layering."
Baik fastline dan karakter dalam lukisan Abenk sekarang menjadi satu. Abenk mengibaratkan pada metafora 'entitas yang sama'.
"Setelah fastline diciptakan, karakter-karakter yang sudah ada bisa saya masukkin ke dalam fastline-nya. Lalu saya kasih warna, sesuai empat warna mendominasi yang biasa ada di karya-karya saya," pungkasnya.
Simak artikel berikutnya! (tia/dar)