.webp)
Go Ahead Challenge 2017 kembali hadir tahun ini untuk memilih insan kreatif di ranah seni visual dan musik. Dari 16.315 orang yang mendaftar ke kompetisi sejak Februari 2017, Go Ahead Challenge telah menetapkan 12 finalis pilihan untuk bersaing menjadi pemenang.
Ke-12 pilihan tersebut berhasil terseleksi dari empat kota yakni Samarinda, Yogyakarta, Bandung, dan Lampung. Pengumuman pemenang dibacakaan saat malam penganugerahan sekaligus penutupan dari Jakarta Biennale 2017 pada Minggu (10/12).
Salah satu tim dewan juri Ade Darmawan membacakan keputusan yang telah dipilih di atas panggung setelah penampilan The Adams.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: Go Ahead Challenge |
Mereka adalah Gilang Anom Manapu Manik (seni visual) asal Bandung dengan karya berjudul 'Sunscript 0.3', Vania Marisca Wibisono (musik) asal Malang dengan karya bertajuk 'Metanoia', Yahya Dwi Kurniawan (seni visual) dari Yogyakarta dengan karya bertajuk 'Local Pride', Riri Ferdiansyah (musik) asal Jambi dengan karya bertajuk 'Gersang'.
Sebelum malam penganugerahan, para pengunjung bisa melihat area A Space yang memajang karya ke-12 seniman visual dan musisi. Ragam karya yang bertemakan 'Major Scale' mengambil salah satu istilah dalam seni musik yang merupakan karya dari Ade Darmawan, Anton Ismael, Ajeng Svastiari, dan Iga Massardi.
Rony Rahardian atau dikenal dengan Rebellionik juga menghadirkan ruang interaktif bagi pengunjung. Ada juga Yogi Kusuma di bidang fotografi yang mengisi ruang arsip A Space dengan dokumentasi perjalanan Go Ahead Challenge dari tahun 2013 sampai 2016.
Ade Darmawan pun berharap ajang kompetisi ini bukan seperti penghargaan seni pada umumnya.
"Saya sih tidak berharap banyak. Saya cuma berharap di luar ini mereka bisa bikin showcasing yang nantinya jadi pengalaman penting. Dan mereka akan terus berlatih dan berkreasi," pungkasnya.
