Sana Amanat menuturkan ada sejumlah proses panjang dari pengembangan karakter yang dilakukan oleh Marvel sebelum dilempar pada pembaca maupun penonton. Yang pasti, ia mengatakan, sebuah karakter tidak mungkin dicetuskan oleh satu orang saja.
"Dalam mendiskusikan tokoh apa yang akan dibuat maupun siapa yang akan difilmkan berikutnya, kami selalu bekerja dalam kolaborasi," tutur Sana Amanat dalam sebuah perbincangan dengan detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa yang selalu ditekankan oleh Marvel dalam pembuatan karakternya hingga tokoh-tokoh tersebut bisa langgeng dan menjadi idola banyak orang?
"Kami selalu menampilkan dualitas antara si tokoh sebagai superhero dengan kekuatannya dan dicintai banyak orang tapi juga menampilkan keseimbangan dengan si tokoh sebagai manusia biasa dengan segala permasalahannya," jelasnya.
"Dua kekuatan itu nantinya akan membuat karakter menjadi lebih kompleks dan menarik untuk dikembangkan," urainya lagi.
Sana Amanat pun bercerita, ketika ia membuat tokoh Kamala Khan atau Ms. Marvel yang merupakan blesteran Pakistan-Amerika Serikat dan beragama Islam, ia juga mempertimbangkan aspek-aspek lainnya.
Ia memberi contoh, sebagai Muslim, tentunya ada hal-hal yang halal dan haram untuk dilakukan oleh Kamala Khan.
"Kami berdiskusi panjang mengenai hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan Kamala Khan. Tapi ya itu adalah tanggung jawab kami. Kami tidak ingin mengeluarkan sesuatu yang nantinya malah akan menuai kontroversi. Kami telah berhati-hati dan berpikir panjang tentang itu," katanya. (srs/doc)