"Jakarta Biennale 2017 kami menampilkan 51 seniman Indonesia dan mancanegara tapi juga retrospektif dan seni performans. Ada juga penerbitan buku yang direncanakan akan terbit tiga buku," kata Direktur Artistik Jakarta Biennale, Melati Suryodarmo saat pembukaan pada Sabtu (4/11/2017).
Saat hari pembukaan ada Jason Lim, komunitas Bissu, Abdi Karya, dan Ali Al-Fatlawi & Wathiq Al-Ameri. Pada hari kedua Minggu (5/11), di lokasi kedua Museum Fatahillah Nikhil Chopra yang akan tampil. Di kawasan Kota Tua lainnya yakni Museum Seni Rupa dan Keramik ada Alastair MacLennan.
![]() |
Seniman yang berasal dari Belfast, Irlandia Utara itu bakal menampilkan seni performans berjudul 'Ash She He'. Karya performans berdurasi pendek itu menginvestigasi empati yang melampaui konflik identitas. Alastair mengajak publik untuk memasuki suasana kesadaran akan transformasi penderitaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otty Widasari juga bakal tampil di Gudang Sarinah Ekosistem pukul 18.00-19.00 WIB nanti. Di hari keempat penyelenggaraan, juga ada PM Toh yang akan hadir di GSE Hall B pukul 20.00-21.00 WIB. Selain itu, masih ada Aliansyah Caniago yang dikenal dengan karya tentang persoalan Situ Ciburuy, Bandung.
Di Jakarta Biennale 2017, dia akan menampilkan karya tentang persoalan urban yang terjadi di Ibu Kota. Dia mengamati drama perubahan cepat di sebuah ruang hunian bernama Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Salah satu kawasan pinggiran di Jakarta yang terlanjur tumbuh tak terkendali, padat hunian, rutin didera banjir dan bencana kebakaran.
Selama dua minggu berturut-turut, seniman-seniman performans dari Indonesia dan mancanegara akan mengisi perhelatan dua tahunan Jakarta Biennale. Pada 13-14 November akan terselenggara simposium seni di IFI Jakarta. Seperti apa aksi mereka? Simak jadwal pertunjukannya di situs https://jakartabiennale.net.
Saksikan video Pembukaan Jakarta Biennale 2017 di sini:
(tia/nu2)