Bukan tanpa alasan produser Happy Salma menyelenggarakan teater tersebut. Ada pesan yang rupanya ingin ia sampaikan kepada publik.
"Kenapa Chairil? Saya pengen ngangkat simbol kemerdekaan lewat karya Chairil. Sebagai tokoh, Chairil mampu membebaskan kemerdekaan sendiri lewat karyanya. Saya akhirnya kerja sama dengan Mas Agus Noor," tuturnya saat melakukan konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaku sutradara, Agus Noor pun sedikit menceritakan bagaimana kehidupan Chairil Anwar pada masa itu.
"Sebajingannya Chairil, ia punya mimpi besar untuk anak dan istri. Ia ingin menikahi kembali Hapsah. Ia kerja keras sampe lupa kesehatan. Sebelum mimpi tercapai ia meninggal dalam keadaan miskin melarat. Sebajingan dan brengsek nya dia. Dia masih punya keinginan itu. Itu klimaksnya dalam naskah. Hapsah sendiri orang Sunda, Sukabumi. Hapsah dunia kenyataannya Chairil. Di mana dia harus bekerja, nafkahi anak istri, dapat omelan dari istri untuk kebutuhan sehari-harinya," bebernya.
Pentas yang diadaptasi dari buku biografi Chairil Anwar itu ditulis oleh Hasan Aspahani. Dari sekian banyak kisah cinta Chairil Anwar yang dikenal don juan dengan 11 perempuan, akhirnya dipilihlah empat orang perempuan yang menurut Agus Noor begitu berpengaruh.
"Kita pengen karya puisi, karya tulis dijadiin panggung. Proses lumayan cukup panjang. Ini pekerjaan rumah yang sangat luar biasa. Karya yang mempunyai frekuensi dan virusnya yang hebat," pungkas Happy Salma.
Teater pun akan dimainkan oleh artis-artis bintang atas seperti Reza Rahadian selaku pemeran utama (Chairil Anwar). Serta empat perempuan Chairil lainnya yang diperankan oleh Marsha Timothy (sebagai Ida Nasution), Tara Basro (sebagai Sumirat), Chelsea Islan (sebagai Sri Ajati) dan Sita Nursanti (sebagai Hapsah Wiraredja).
Pertunjukan 'Perempuan Perempuan Chairil' berlangsung di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), pada 11-12 November 2017 mendatang.