Bagaimana keduanya menjalani syuting yang dilakukan di Halmahera, Maluku Utara tersebut? Berikut kisah keduanya.
"Pokoknya bagaimana dia mengalami hijrahnya dia berubah. Bedanya yang pertama itu gaul banget cheerful banget terus banyak becandanya, banyak lucu-lucunya. Nah film kedua ini lebih menguras emosi gimana, Gita ini mengalami suatu peristiwa yang bikin dia babak belur deh pokoknya," ungkap Aquino di XXI, Kota Kasablanka, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2017).
![]() |
"Beda banget karena yang kedua ini banyak syuting di Halmahera, Maluku Utara. Di sana juga kita mengalami perbedaan cuaca yang sangat berbeda. Kita harus jauh sekali naek pesawat 3,5 jam, naek kapal lagi 6 jam, itu sih yang paling beda seru sih".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jakarta doang bo, tadinya di ajak ke Pulau Widi, tapi ngapain gue nggak ada scene.Tapi bentrok sama agenda gue lain juga sih. Siapa yang nggak pengen ke Pulau Widi Halmahera karena banyak yang indah di Indonesia, pas lihat gambar di trailernya aja itu bagus banget cantik banget airnya bening banget, kita bisa melihat, pengen ke sana," ujar Wulan dalam kesempatan yang sama.
Dalam film tersebut, Wulan kebagian peran sebagai perempuan yang berhijrah. Padahal dalam film sebelumnya, Wulan memang tak dituntut mengenakan hijab.
"Sempat konflik sama anakku yang berhijrah duluan. Kemudian lama-lama dia melihat anaknya akhirnya cari tahu dan terpanggil juga aku. Di 'Mas Gagah Pergi', aku nggak hijab, di sini aku hijab, di sini proses hijrah aku jadi wanita lebih baik," pungkasnya.
Diketahui film tersebut berkisah, Gagah (Hamas Syahid) pemuda tampan dan cerdas pergi ke Maluku Utara untuk penelitian skripsinya. Ia mengalami kecelakaan dan ditolong oleh Yudi (Masaji Wijayanto) serta abangnya, Kyai Ghufron (Salim A Fillah). Ketika pulih, Yudi mengajak Gagah hingga ke Halmahera dan belajar tentang kearifan lokal daerah tersebut dari dua sosok unik yang tak disangka.
Sementara pada film yang akan tayang pada 19 Oktober 2017, itu diam-diam Gagah memiliki rencana besar yang akan mengubah segalanya. Hingga suatu hari sesuatu terjadi, membuat Gagah, Gita, Yudi dan Nadia bertemu dalam jalinan takdir yang membawa mereka pada 'Duka Sedalam Cinta'.
(fbr/nu2)