"Kebobolan he he he. Jadi waktu itu ceritanya kita memang tidak buru-buru banget buat punya anak dan nggak lama-lama banget. Ya kesepakatan kita waktu itu ya kita coba dulu aja tapi habis itu langsung dikasih sama Allah. Alhamdulillah nya pas dicoba langsung dikasih. Jadi dia nangis 'kok ini langsung jadi?' 'Ya nggak tahu'. Kita kan dikasih sama Tuhan kepercayaan ya udah," paparnya ditemui di Tendean, Jakarta Selatan (17/10/2017).
"Itu kasihan anaknya (yang pertama) kan masih kecil. Ya namanya kita kan orang tua kita punya cinta, anak kita dua ya kita bagi dua, kita punya tiga ya kita bagi tiga," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu awal-awal kita mual bersama, mual berjamaah waktu itu. Aku sama dia masuk angin bareng. Kalau sekarang ngidam lebih ngidam dari anak pertama. Kalau anak pertama selama 1-9 bulan paling ngidamnya satu atau dua kali. Kalau sekarang bisa tiga kali sehari," ujarnya.
Soal ngidam, Donita disebut Adi masih kategori gampang-gampang susah. Ia pernah membeli martabak di tengah malam karena permintaan sang istri. Untung layanan pesan antar memudahkannya. (fbr/kmb)