Kolaborasi Dunia Penerbitan ASEAN Mungkinkah Terwujud?

Laporan dari Frankfurt

Kolaborasi Dunia Penerbitan ASEAN Mungkinkah Terwujud?

Ken Yunita - detikHot
Sabtu, 14 Okt 2017 17:02 WIB
Asean Book Publishing Meets the World Foto: Ken Yunita
Frankfurt - Kolaborasi negara-negara ASEAN di dunia penerbitan sudah menjadi isu lama. Namun hal itu belum juga terealisasi.

Salah satu forum bertajuk ASEAN Book Publishing Meets the World yang dihadiri sejumlah negara-negara Asean di Frankfurt Book Fair 2017 sempat membahas hal tersebut.

Forum tersebut dihadiri oleh Arthorn Techatada (Thailand), Laura Prinsloo (Indonesia), Hasri Hasan (Malaysia), dan Myo Aung (Myanmar).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada juga Nguyen Manh Hung (Vietnam), Neni Sta. Romana-Cruz (Filipina), dan Peter Schoppert (Singapura).

Laura Bangun, yang juga merupakan Ketua Komite Buku Nasional mengatakan, saat ini Indonesia memiliki program residensi untuk penulis-penulis.


Setiap tahun, ada sejumlah penulis yang dikirim ke luar negeri selama tiga bulan. Dan nanti setelah kembali ke Indonesia, penulis itu akan membuat sebuah buku.

"Jadi tak cuma riset tapi juga membangun jaringan. Sudah berjalan dua tahun," kata Laura. Program ini mungkin bisa menjadi salah satu bentuk kolaborasi di negara-negara ASEAN.

Sementara itu Hasri Hasan dari Malaysia mengusulkan agar saat acara-acara pameran internasional, negara-negara ASEAN bersatu. Salah satu bentuk paling nyata adalah membuat satu katalog bersama.

"Kita bisa kuat jika bersama," katanya.

Sementara itu Arthorn Techatada mengaku akan mendukung ide apa saja agar ide kolaborasi negara-negara di ASEAN untuk mengembangkan dunia penerbitan bisa terwujud.

"Bicara soal kolaborasi ASEAN sudah kita dengar setiap hari, tapi itu tidak pernah terjadi. Jadi saya akan mendukung apa saja agar semua ini bisa terjadi," katanya dengan penuh semangat. (ken/dar)

Hide Ads