detikHOT menjadi satu-satunya media Indonesia yang diajak mengintip langsung proses syuting salah satu adegan penting di film 'Thor: Ragnarok'. Tak hanya itu, detikHOT bersama sejumlah awak media dari seluruh dunia diajak melihat lokasi syuting yang terletak di Queensland, Australia, hingga sejumlah departemen penting, salah satunya departemen kostum.
Dengan senang hati, Mayes pun menyapa para awak media sebelum akhirnya mengajak kami memasuki sebuah ruangan besar. Ruangan tersebut sangat sunyi. Hanya terdengar suara mesin jahit, hingga suara satu-dua orang yang bergantian memotong bahan atau bertukar ide soal kostum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi kebanyakan desainer kostum punya ruangan kerja sendiri jika kau bekerja untuk membuat kostum orisinal. Setiap kostum yang ada di film kami buat sendiri. Setiap ekstra punya kostum sendiri karena di dunia kami, di dunia desainer, kau tak bisa tak serius dalam pembuatannya kecuali kau membuat baju untuk sekelompok prajurit atau semacamnya," ujar Mayes membuka perbincangan.
Bukan hanya pakaian, Mayes dan timnya juga memperhatikan detail, seperti senjata hingga helm. Khusus untuk 'Thor: Ragnarok', desainer yang juga bertanggung jawab untuk kostum film 'Avatar' hingga 'The Great Wall' itu mempersiapkan lebih dari 2.000 kostum.
"Kami juga mengerjakan kostum para prajurit, khususnya persenjataan. Di beberapa kasus, kami mendesain dan membuat helm. Kami membuat banyak sekali helm di film ini, begitu juga dengan senjata. Uh, senjata dibuat dengan bahan yang berbeda-beda, beberapa bahkan senjata yang sebenarnya," lanjutnya.
"Kurasa sekitar 2.500 kostum sudah kami buat dan mereka semua berbeda-beda bentuk. Aku akan menunjukkannya kepada kalian semua," ungkap Mayes.
Ia kemudian berjalan ke salah satu sisi ruangan yang dipenuhi dengan berbagai macam gaun, setelan, hingga bentuk busana lainnya yang berwarna-warni. Bekerja di bawah pengaruh Jack Kirby (salah satu komikus Marvel), Mayes diharuskan menciptakan kostum yang unik dan penuh dengan warna.
![]() |
"Di dunia Sakaar, uh semuanya bertabrakan. Sakaar sangat berkebalikan dari Asgard. Karena film ini terpengaruh gaya Kirby, karya Jack Kirby yang penuh dengan warna, bermacam bentuk, dan semacamnya. Kami mencoba memberikan pengaruhnya kepada penduduk Sakaar," jelasnya.
"Semua orang memakai kostum berbeda. Kami menjahitnya dalam bentuk yang asimetris dengan jenis bahan yang bermacam-macam, begitu juga dengan warna yang kami gunakan. Kami membuat semua busana untuk ekstra. Begitu juga dengan anak-anak," pungkasnya.
Tak hanya menunjukkan departemen kostum, Mayes pun menyempatkan diri untuk mengobrol soal tantangan yang dihadapinya saat menerima ajakan bergabung dengan tim 'Thor: Ragnarok'. Seperti apa? Nantikan artikel eksklusif 'Thor: Ragnarok' hanya di detikHOT. (dal/mah)