Rumah Budaya milik Tisna Sanjaya di daerah Cigondewah yang sesaat tinggal atau residensi dengan masyarakat sekitarnya kemudian diolah tim Invalid Urban. Menurut salah seorang Komite Seni Rupa Bob Edrian, pihaknya membaca karya Invalid Urban sebagai perpaduan air, tanah, dan udara.
"Ada sifat dinamis dalam karya-karya kinetik Invalid Urban. Mereka juga mengeksplorasi sisi partisipatif yang menjadi prasyarat lain di proyek seni Komite Seni Rupa," ujarnya dalam keterangan kepada detikHOT, Kamis (12/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Invalid Urban memang tertarik pada isu-isu urban maupun perkotaan. Komunitasnya berharap dapat menciptakan bentuk baru dari sebuah ruang yang diolah para seniman anggota Invalid Urban.
![]() |
"Yang dalam hal ini penggagas ruang adalah Tisna Sanjaya. Invalid Urban jadi kolektif seniman yang mampu menciptakan ruang organik," pungkasnya.
'Happy Balangsak #2' berlangsung di Rumah Budaya Cigondewah Tisna Sanjaya, Bandung, pada 11-17 Oktober 2017.
(tia/tia)