"Buka warung lah paling, sembako. Nggak, itu nggak ada di skenario gue gitu, sulit dibayangin," ujarnya saat ditanyai ingin menjadi apa dirinya ketika dia tidak bermusik lagi.
"Tapi kalau pertanyaannya kayak gitu, ketika sudah terjadi, realita menghajar, kadang orang punya jalan keluar yang nggak pernah terpikirkan sebelumnya, kalau berandai-andai mah bisa apa pun. Artinya gue nggak tahu jawabannya pertanyaan itu tadi," sambungnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu menjadi sosok yang berpengaruh bagi Jason Ranti. Menurutnya, ibunya yang memperkenalkannya pada musik-musik bagus dan sejumlah bacaan.
"Ibu berpengaruh, yang kasih banyak musik dia, dia suka beli buku. Ya mungkin itu sih, yang asik-asik berbudaya, dia yang ngasih," ceritanya.
![]() |
Karier bermusik Jason Ranti pernah bergabung di sebuah band bernama Stairway to Zinna. Tetapi, ia telah merasakan ketertarikan untuk bermusik sedari duduk di Sekolah Dasar (SD).
"Gue ini tertarik sama gitar dari dulu. Pas dulu sih gue ngerasa bisa menaklukan itu. Ada rasa percaya diri yang gede gitu pas SD. Gue kayaknya bisa deh main gitar, tapi nggak ada yang ngajarin," urainya.
Barulah saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Jason Ranti mulai belajar memainkan gitar. Selanjutnya, bisa ditebak, sang musisi jatuh hati pada gitar dan musik.
Bersolo Karier
Bermain dalam sebuah band, lantas apa yang membuat Jason Ranti kemudian memutuskan untuk bersolo karier?
"Kenapa ya, soalnya ya pengennya nge-band, tapi kan Stairway to Zinna anak-anaknya lagu pada sibuk masing-masing, tapi tetap bikin karya gitu gue. Konsekuensi logisnya ya gue sendiri," jawab Jason Ranti.
Keputusannya untuk kemudian merilis album solo juga tak lepas dari pertemuannya dengan sang produser, musisi Junior Soemantri. Melalui Junior, Jason Ranti kemudian menggarap album 'Akibat Pergaulan Blues'.
"Ketemu di tempatnya Endah N Rhesa di Pamulang, namanya Earhouse. Junior tuh tetangga gue, lama nggak ketemu, ketemu lagi pas udah gede. Terus dia bilang, mau gue produserin nih, ya sudah iya. Itu sih, maksudnya karena ada dia. Dibantu sama dia, makanya jadi gitu. Kalau nggak ada dia bingung juga gue," ujarnya.
![]() |
Ada satu tujuan sederhana yang diungkapkan Jason Ranti yang menjadi alasan sekaligus kegelisahannya dalam bermusik. Ia hanya ingin agar hidupnya bisa bermanfaat.
"Gue cuma ngeri aja, hidup gue nggak jadi apa-apa gitu, gue sia-sia diciptakan gitu. Makanya kayaknya gue mesti buat sesuatu apa gitu," katanya jujur.
Hingga kini, Jason Ranti nyaman menjadi musisi yang apa adanya. Ia mengatakan, dirinya tidak pernah memiliki ambisi untuk menjadi terkenal.
"Gue nggak terlalu berharap, ada kan orang yang begitu, ya misalnya dia melakukan apa pun untuk bisa diterima, dia merubah apa pun di dalam dirinya gitu, ya nggak apa-apa, tapi nggak ada ambisi kayak gitu di gue," ujar Jason Ranti.
"Tapi kalau ambisi untuk bikin karya yang bagus gitu, nah itu ada di gue," sambungnya lagi.
(srs/mau)