'0 Drajat' Deni Ramdani Jadi Juara Bandung Contemporary Art Awards 2017

'0 Drajat' Deni Ramdani Jadi Juara Bandung Contemporary Art Awards 2017

Mukhlis Dinillah - detikHot
Kamis, 05 Okt 2017 22:33 WIB
Foto: Bandung Contemporary Art Awards 2017 (Mukhlis Dinillah)
Bandung - Deni Ramdani berhasil menjadi jawara Bandung Contemporary Art Awards (BCAA) ke-5. Melalui karyanya bertajuk '0 Drajat', Dedi berhasil mengungguli 14 finalis seniman yang terlibat di tahun ini.

Anugerah untuk seniman-seniman kontemporer ini berlangsung di Lawangwang Space Art, Jalan Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (5/10/2017) malam. Deni berhasil mengantongi hadiah Rp 100 juta.

Karya seni kontemporer milik Deni sangat simpel namun mengandung pesan mendalam. Deni memperlihatkan sebuah kantong plastik besar yang menggantung berisikan air dan sekumpulan ikan.

Air yang berada di dalam kantong bening itu perlahan-lahan terus menetes seolah-olah akan habis. Otomatis gerombolan ikan yang ada di dalamnya ikut mati. Ikan-ikan yang ada dalam kantong itu diibaratkan manusia.

Sementara pada bagian bawah kantong yang bocor itu, terdapat gundukan pasir menyerupai kawasan pegunungan. Deni menganalogikan gundukan pasir itu sebagai rupa bumi tempatnya tinggal.

"Judulnya 0 drajat kalau di kompas itu menunjukkan arah mata angin, artinya ke utara. Di mana Bandung Utara itu tempat saya dilahirkan dan tinggal saat ini," ungkap Deni usai menerima penghargaan.

Menurutnya 'O Drajat' ini merupakan akumulasi dari semua karyanya sejak tahun 2009 silam. Sebagian besar karyanya memang fokus terhadap kritikan terhadap kerusakan lingkungan khususnya di Bandung Utara.

Lewat karya 'O Drajat', ia ingin menunjukkan ikan yang ada di kantong itu bisa mati apabila airnya habis. Begitu juga keluarga dan masyarakat di sekitarnya bisa tersingkirkan dengan laju pembangunan di Bandung Utara.

"Sebagian besar masyarakat di sana tidak menyadari kerusakan alam itu. Lewat karya ini saya ingin mengingatkan itu. Bisa dibilang ini karya akumulasi saya selama ini, hanya saja disampaikan lebih santun," ungkap dia.

Salah seorang juri Wiyu Wahono mengungkapkan alasannya memilih Deni menjadi pemenang pada helatan BCAA 2017. Ia melihat karya Deni punya pesan mendalam yang sifatnya kekinian yakni urbanisasi.

Ia berpendapat karya Deni punya keunikan tersendiri lantaran sangat sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam. Memperlihatkan semua ketegangan manusia terhadap kerusakan alam.

"Karya Deni konteksnya urbanisasi yang merupakan persoalan dunia sekarang. Sangat penting dan belum dieksplorasi lewat karya seni kontemporer. Pesannya lebih kencang daripada visual.

Dalam BCAA 2017, juara 2 ditempati oleh Cynthia Delaney Suwito dengan karyanya Holding Breath. Sementara diposisi ketiga ada Etza Meisyara dengan karya bertajuk How Does it feel? (to be refuges). (dal/dal)


Hide Ads