Joko mengaku tak punya referensi dalam membuat film remake, yang telah sukses pada tahun 80'an itu.
"Saya kalau bikin film tuh nggak pernah ada referensi. Kalau bikin film ada referensi kayak nggak punya visi sendiri. Jadi kalau saya bikin film, baca skripnya, bayangin di kepala (adegan-adegannya), look-nya kayak gimana, baru dibikin deh kayak apa," kata Joko usai screening di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Dari 10 tahun lalu ceritanya, tersimpan di kepala dan selama itu nggak pernah hilang, terus ada, gimana kalau begini ya, gimana kalau begitu ya. Aku nulis skrip ini makanya cuma dua minggu dan langsung jadi," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu ia pun mengungkapkan memang sedari dulu ingin me-remake film horor ini. Bahkan ia sudah mengejar pihak rumah produksi, Rapi Film sejak lama untuk mengerjakan proyek ini.
"Pengabdi Setan yang bikin gue mau jadi film maker. Ini nonton bioskop paling asyik. Gue ngejar Rapi Film dari 10 tahun lalu buat bikin remake-nya. Sampai kalau ditanya wartawan, film apa yang mau dibikin banget? 'Pengabdi Setan'," imbuhnya.
Bahkan ia menyebut filmnya ini sebagai tribut 'Pengabdi Setan' yang pernah dirilis 80-an itu.
"Aku pengennya ngetribut film 'Pengabdi Setan' dari kecil. Dari kecil aku pengen memberikan penghormatan kepada 'Pengabdi Setan' yang asli karena itu film yang bikin aku jadi film maker," tambahnya. (fbr/nu2)