Aaron Seeto memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun memajukan seni kontemporer khususnya yang berasal dari kawasan Asia Pasifik. Sebelum bekerja di Museum MACAN, dia berasal dari Queensland Art Gallery di Brisbane Australia bagian seni Asia dan Pasifik.
Dia memimpin tim kuratorial yang bertanggung jawab terhadap Asia Pacific Triennial of Contemporary Art (APT8) pada 2015. Selama delapan tahun sebelumnya, dia adalah Direktur Pusat 4A Sydney untuk Seni Asia Kontemporer. Sebagai seorang kurator seni, Aaron Seeto telah mengembangkan protek untuk berbagai institusi budaya termasuk Museum Seni Kontemporer Australia dan Pusat Kesenian Campbelltown di Sydney.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum MACAN yang berada di Wisma AKR, Jalan Panjang, Kebon Jeruk itu menempatkan lokasi museum di lantai lima. Saat mencapai lantai tersebut, sudah terlihat desain museum yang modern serta kontemporer.
Di first sight edisi ke-2, terlihat karya Jeff Koons yang berbentuk Hulk dan terbuat dari balon. Ada juga karya seni instalasi Yayoi Kusama, dan seni performans dari enam seniman Indonesia dan mancanegara.
Kepada awak media yang hadir saat first sight ke-2, Aaron Seeto mengaku senang bekerja di Museum MACAN.
"Saya sangat senang bekerja di sini untuk membangun proyek di sini, untuk membangun sesuatu yang baru dan tidak hanya pada staf museum tapi kepada masyarakat pecinta seni. Karena saya percaya seni itu harus dibagi kepada publik," tutup Aaron Seeto.
Kali ini, detikHOT akan membahas kiprah Aaron Seeto dalam membangun Museum MACAN yang bakal dibuka pada 4 November mendatang. Simak artikel berikutnya!
(tia/nu2)