.webp)
"Saya punya impian ketika nanti di masa depan 10 sampai 20 tahun lagi anak cucu saya akan hidup di Indonesia yang bebas korupsi, toleransi tinggi, menghargai keberagaman, intelektual, juga menjunjung tinggi kreativitas," cerita Giring ditemui di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).
Pada akhirnya, pria 34 tahun itu memutuskan bergabung ke partai politik. Itu, membuat Giring semakin yakin untuk turun langsung ke dunia politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiba-tiba bisa ketemu teman-teman Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ngobrol-ngobrol santai, nggak ada niat apa-apa. Tiba-tiba merasa cocok. Sering diskusi Indonesia harusnya seperti ini, DPR harusnya seperti ini, pemerintahan harusnya seperti ini. Saya merasa isinya orang-orang kreatif semua, anak-anak muda yang bersemangat semua," tuturnya.
"Begitu ditawarin, saya mau masuk dan sampai detik ini, saya nggak pernah tuh denger teman-teman PSI ngomong gimana cari objekan nanti di dalam DPR, cari supaya kita lebih kaya. Teman-teman PSI menurut saya udah melepaskan kepentingan individunya untuk memperkaya diri sendiri, seperti saya sudah juga melepaskan. Kalau saya diizinkan untuk masuk bersama teman-teman PSI, kita sudah tidak mikir gimana lagi untuk jadi kaya," pungkas Giring.
Keputusan itu pun berawal saat Giring melihat sosok presiden Indonesia ke-7, Ir. H. Joko Widodo. Menurutnya, Presiden yang akrab disapa Jokowi ini memiliki jiwa yang kerja keras dan jujur terhadap negeri ini.
"Yang jelas kalau misalnya dibilang momentumnya semenjak ketemu Jokowi sih, ya semenjak pak Jokowi menunjukkan kalau kita bekerja untuk rakyat dengan jujur, benar, kerja keras pasti ada kok perubahan di negeri ini. Kita sudah lihat segitu banyak perubahan, dari pembangunan, fasilitas, sistem," terang Giring. (pus/nu2)
