Sebenernya, mereka mengaplikasikannya ngeliat ke bisa ke media sosial dan apa yang jadi viral juga. Di sini kan yang jadi viral nggak cuma sesuatu yang serius atau sesuatu yang soal cintaAdit Broi |
Tema-tema yang ada kini tidak melulu menggabungkan kritik sosial, tapi juga kehidupan sehari-hari hingga soal asmara, menurutnya hanya penyesuaian dengan apa yang dapat diterima di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Peta Musik Hiphop Dulu dan Kini |
Adit Broi memberikan contoh, misalnya Adrian Khalif dengan lagu 'Made in Jakarta' yang bercerita mengenai pandangannya tentang tinggal di Jakarta. Atau Roy Ricardo dengan 'Panjat Sosial' yang menyindir social climber.
"Menurut aku, kan sebenernya dengan semakin banyak tema yang diangkat, kan topiknya aja yang lebih keliatan, berarti kan sebenernya pasar ngeliatnya nggak melulu soal cinta, nggak melulu soal sosial. Bisa juga membahas ke pop culture lainnya," urainya lagi.
Meski awalnya, secara sejarah, musik hiphop memang dekat dengan kehidupan kaum kulit hitam di Amerika Serikat, Adit Broi melihat, di Indonesia, musik hiphop bisa berkembang lebih.
"Bukan cuma yang berbau ke sana (protes sosial) tapi kalau sekarang kaya lebih ke pop culture, bisa ke gaya hidup mungkin juga," ujarnya. (srs/dar)