Dimulai dari 'Laskar Pelangi' yang booming dan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Menurut wikipedia, novel 'Laskar Pelangi' yang digambarkan sebagai ironi tentang kurangnya akses pendidikan bagi anak-anak di salah satu pulau terkaya di dunia' itu mampu terjual lebih dari 5 juta eksemplar.
Namun edisi bajakannya terjual sebanyak 15 juta eksemplar. Novel ini menghasilkan tetralogi yakni 'Sang Pemimpi', 'Edensor', dan 'Maryamah Karpov'. Dua belas tahun setelah empat novel yang mendulang kesuksesan, Andrea Hirata menerbitkan novel 'Sirkus Pohon'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara eksklusif, novel terbitan Bentang Pustaka itu diluncurkan di detikHOT. Tak hanya menceritakan soal buku-bukunya saja, namun Andrea Hirata juga buka-bukaan mengenai berbagai hal.
Mulai dari simpang siur yang selama ini ada di media sosial, kabar pasti mengenai penerjemahan novel 'Laskar Pelangi' hingga Andrea yang membatasi diri terhadap media sosial termasuk telepon seluler. Bagaimana ceritanya?
Hanya kepada detikHOT, penulis kelahiran Belitung Timur itu menceritakannya. Simak artikel-artikel berikutnya!