Sultan Agung merupakan Raja Mataram pertama. Saat itu, Mataram adalah kerajaan pewaris Majapahit yang bertanggung jawab menyatukan kembali Nusantara.
Sebagai pemeran utama, Ario Bayu tentu dibayangi dengan sosok Soekarno yang sudah sangat mengena dengan dirinya. Sebagai aktor, Ario merasa mempunyai tanggung jawab untuk mendekatkan tokoh Sultan Agung ke pecinta film.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya nggak tahu. Itu kenapa intinya saya mau membuat film ini, seperti mas Hanung bilang kan, gue juga nggak begitu paham, gue kedudukan sama kaya penonton, gimana caranya gue bisa kasih gambaran. Ada tokoh di tahun itu yang sudah memperjuangkan nusantara," lanjutnya.
Ario saat ini juga sedang mulai melakukan observasi untuk pendalaman karakternya sebagai Sultan Agung. Nantinya film itu juga akan mengandung unsur kolosal dan laga.
Bisa memerankan Soekarno dengan baik, Ario tidak merasa takut gagal memerankan tokoh Sultan Agung. Kalau soal tantangan, suami Valentine Payen itu merasa semua film punya tantangan dan rasa capek yang berbeda.
"Kalau seorang pemain bilang takut itu kayaknya nggak perlu. Toh ini juga sebuah kiasan yang ingin kita kasih dan kemas lewat entertaiment lewat film. Ada treatment-treatment yang berbeda. Ngapain harus takut. Kalau masalah persepsi kalau orang nggak suka itu subjektif, silakan. Apakah gua takut mainnya jelek ngapain. Yang penting gue main aja dulu," pungkas Ario.
Film dengan judul 'Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta' itu akan digarap oleh Hanung Bramantyo. Hj. DR. BRA. Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum, sebagai eksekutif produser dalam film karya Mooryati Soedibyo Cinema. (pus/srs)