Empat tema tersebut adalah keberagaman alam ada 12 lukisan, dinamika keseharian ada 11, tradisi serta identitas ada 15, dan mitologi. Lukisan-lukisan yang dikoleksi awalnya oleh Sukarno itu berasal dari abad ke-18 dan 19.
Siapa saja lukisan yang dipamerkan sepanjang bulan Agustus? Intip lukisan-lukisan koleksi Istana Kepresidenan yang baru saja dibuka peresmiannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Abdullah Suriosubroto dikenal sebagai ayah dari maestro seni lukis, Basoeki Abdullah. Lukisan 'Pemandangan Sekitar Merapi' (1930) itu menampilkan pemandangan alam pegunungan lengkap dengan lanskap sawah.
"Lukisan ini yang juga menjadi contoh bagi pelajaran menggambar dan anak-anak seni rupa. Karena identik dengan gambar gunung, sawah, dan hutan-hutan," kata salah seorang kurator pameran, Mikke Susanto di Galeri Nasional Indonesia.
2. Raden Saleh
![]() |
Lukisan Raden Saleh yang berjudul 'Harimau Minum' berasal dari tahun 1863. Serta menjadi lukisan highlight di pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan. Lukisan ini menampilkan suasana alam mistis, dramatis, dan warna cenderung redup. Pelukis ini lama menetap dan berkarya di Eropa. Di Prancis, ia menyaksikan karya-karya besar pelukis Theodore Gericault, Eugene Delacroix, dan karya-karyanya selalu heroik, dramatik, dan dalam ukuran besar.
Lukisan 'Harimau Minum' pun jadi salah satu dari 6 lukisan Raden Saleh yang dikoleksi Istana Negara. Di tahun 2011, lukisan ini diprediksi nilainya sebesar Rp 2,9 miliar.
3. Basoeki Abdullah
![]() |
Selain lukisan 'Nyai Roro Kidul' dan Gatot Kaca karya Basoeki Abdullah yang dipamerkan di koleksi Istana Kepresidenan ada satu lukisan lain. Yakni lukisan 'Pantai Flores' (1942) yang semula cat air di atas kertas karya Bung Karno.
Atas permintaan pada Basoeki Abdullah disalin kembali dalam lukisan cat minyak di atas kanvas. Potret pemandangan Flores yang indah itu direkam Bung Karno semasa menjalani hukuman pengasingan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.
4. Lee Man Fong
![]() |
Lukisan Lee Man Fong yang berjudul 'Pendjual Sate' (1958) turut dipamerkan di pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan. Lee Man Fong menjadi salah satu pelukis Tiongkok yang karyanya paling banyak dikoleksi kolektor Indonesia.
5. Sudarso
![]() |
Lukisan seri kebaya yang dipamerkan di salah satu ruangan Gedung A Galeri Nasional Indonesia itu menampilkan sosok bergaya dan suasana santai sehabis bekerja keras. Tiyul (1952) karya Sudarso memperlihatkan seorang perempuan berkebaya biru mengenakan kain batik bersandar pada meja.
Di Istana Kepresidenan sendiri, lukisan berkebaya ada lebih dari 50 lukisan. Kebaya menjadi tradisi dan identitas berbusana di Indonesia.
(tia/tia)