Anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha yang berasal dari Sumatera Barat itu merupakan sanak saudara dari Soetan Sjahrir. Sejak usia 15 tahun, Chairil diketahui sudah mantap bercita-cita menjadi seniman.
Baca juga: Warisan Chairil Anwar |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merayakan hari lahir dari penyair 'Si Binatang Jalang', mari sejenak merenung beberapa puisi-puisi ikonik ciptaannya. Beberapa puisi pernah dibacakan oleh Rangga (Nicholas Saputra) dalam film 'Ada Apa dengan Cinta' garapan Miles Film yang juga membuat nama Chairil Anwar makin melejit.
1. Puisi 'Aku'
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Maret 1943)
2. Puisi 'Doa'
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
(13 November 1943)
3. Puisi 'Selamat Tinggal'
Ini muka penuh luka
Siapa punya?
Ku dengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?
Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta
Ah..!!!
Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal..!!!
Selamat tinggal…!!
(tia/doc)