Artis Cerai dan Rebutan Anak, Ini Dampaknya ke Buah Hati

Artis Cerai dan Rebutan Anak, Ini Dampaknya ke Buah Hati

Desi Puspasari - detikHot
Senin, 24 Jul 2017 19:49 WIB
Foto: ilustrasi/Andhika
Jakarta - Perceraian artis berujung perebutan hak asuh anak nyatanya hanya mendatangkan efek negatif. Terlebih untuk perkembangan sang anak.

Psikolog anak, Novita Tandry kepada detikHOT, Senin (17/7/2017) tidak mau gegabah membicarakan hal ini. Novita kembali mengingatkan pada orangtua yang bercerai soal tujuan utama menikah. Kalau tujuannya jelas dan menghasilkan keturunan konflik perebutan hak asuh anak tidak akan terjadi.

"Karena mereka tahu punya anak generasi yang nanti akan dihasilkan dan harus dipertanggungjawabkan karena anak akan dianggap sebagai anugerah, tanggung jawab. Kalau ini nggak ada mereka nggak tahu bahwa dengan mereka bertengkar, memperebutkan anak dampaknya buat si anak itu kasian banget bener nggak sih," jelas Novita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Membesarkan seorang anak dalam kondisi rumah tangga yang normal saja, sulit. Ditambah dengan pertengkaran, tentunya akan membuat proses mendidik anak semakin sulit.

Psikologis anak yang mengalami orangtua bertengkar memperebutkan hak asuh, belum lagi jika orangtua itu adalah artis sangat terganggu. Anak dibawah usia 18 tahun tidak bisa memilih harus ikut ke siapa.

"Terlalu banyak dampak aspek yang ditimbulkan, dominan negatif pasti banyak didapat anaknya. Saya bilang mbaknya, kita yang punya kondisi suami istri kompak saja membesarkan anak sulit gimana kalau pakai acara berantem kasihan anaknya. Kita baik-baik aja mabok ngatur waktu bersama anak. Ini pakai acara berantem lagi," tegas Novita.

Anak yang usianya masih di bawah 18 tahun tak bisa memilih. Meski anak di bawah umur condong di arahkan ke ibu, banyak hal-hal lain yang harus diperhatikan.

"Tapi pertanyaannya kalau ibunya bertanggung jawab, kalau ibunya bisa menafkahi, bisa memberi contoh teladan. Menurut saya nggak perlu diperebutkan lah. Mereka bisa bersama-sama tetap berteman pun sama-sama membesarkan anak sampai 18 tahun demi anak," tuturnya.

Novita menambahkan, anak itu adalah cerminan dari orangtuanya. Apapun yang dilontarkan, dan dirasakan oleh si anak akan terbawa hingga besar.


Anak zaman sekarang pun tak bisa dibohongi. Semua informasi di zaman sekarang bisa didapat dengan mudah.

"Ditutupi pakai apa juga bisa. zaman dulu kita tutupi pakai koran berita jelek kita gunting juga bisa kan. Generasi alfa, generasi teknologi, generasi paling terdidik nantinya," ucap Novita mengingatkan. (pus/dar)

Hide Ads