Aming Ikhlas Alami Kesulitan Ekonomi Demi Evelyn

Jakarta - Di balik perceraian Aming dan Evelyn terselip cerita kurang menyenangkan. Aming membuka cerita, kalau dirinya alami kesulitan ekonomi untuk memenuhi tuntutan Evelyn.

Aming paham betul tentang kewajibannya setelah resmi bercerai dari Evelyn. Selain memberikan uang iddah, Aming juga memberikan satu unit apartemen untuk Evelyn.

Ternyata, untuk memenuhi itu semua Aming harus banting tulang. Sampai rela dirinya tak punya tempat tinggal di Jakarta.

Baca juga: Sudah Bercerai, Aming Batasi Komunikasi dengan Evelyn

"Saya ingat banget selama proses ini berlangsung, di luar masa iddah, saya masih ngasih jatah. Bahkan saya ingat nggak cuma sebulan doang saya ngasih jatah, tapi saya jelasin lagi, uangnya ketarik untuk bayar tagihan-tagihan setelah nikah yang nggak perlu saya jelasin lagi," kata Evelyn ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Senin (24/7/2017).

Meski membuka semua kesulitan ekonomi yang dialaminya, Aming tak bermaksud untuk mengeluh. Ini dikatakan Aming sebagai pembelaan diri darinya karena merasa selalu disudutkan.

Baca juga: Tak Bisa Nafkahi Evelyn, Aming Blak-blakan Soal Kesulitan Ekonomi

Padahal, Aming sangat memperhatikan kebutuhan hidup mantan istrinya. Meski mengalami kesulitan ekonomi, Aming justru kini merasa tenang karena Evelyn sudah punya tempat tinggal.

"Tapi karena saya cowok ya tenang aja, rezeki ada aja pokoknya, makanya saya kasih dia apartemen," kata Aming.

Baca juga: Aming dan Evelyn Resmi Bercerai Secara Hukum dan Agama

"Karena saya tahu dia cewek, jauh dari orangtua, maka saya melakukan tangung jawab sampai selesai, yang penting dia dapat tempat tinggal, aman, nyaman, saya mah urusan entar," lanjutnya.

Aming tidak memungkiri kini dirinya sedang pusing mencari tempat tinggal untuknya. Hal itu dikarenakan Aming belum mempunyai uang.

"Jadi jangan sampai di luar sana kesalahpahaman yang sudah terbentuk jadi makin menyudutkan saya. Saya juga berhak melakukan pembelaan terhadap diri saya sendri," tegas komedian yang selalu bergaya nyentrik itu.

(pus/wes)