Kurator pameran Fransisca Retno mengatakan tema 'Body'Out diusung sebagai perpanjangan tubuh dari para seniman.
"Edisi pertama bertemakan 'Menatap Bahasa' dan kali ini 'Body'Out dipilih sebagai perpanjangan lewat tubuh para seniman. 'Body'Out' memberikan ruang untuk memetakan ulang apa itu performance art atau seni performa dan perkembangannya," tutur Francisca Retno di Galeri Cipta III, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (6/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-9 seniman yang diundang bukan seniman yang kerap tampil di ranah seni performa. Namun berasal dari beragam disiplin dan medium. Seniman lintas medium di antaranya adalah Abi Rahma (Jakarta), Angga Wedhaswara (Bandung), Cynthia Delaney Suwito (Singapura), Dea Widya (Bandung), Faisal Rahman Ursalim (Jakarta), Nia Gautama (Bandung), Rega Ayundya (Jakarta), Riar Rizaldi (Bandung), dan Theo Frids Hutabarat (Bandung).
![]() |
"Premis kami mengundang mereka kan ingin menawarkan definisi baru sebagai performance art atau artist. Karena dari awal kan, Komite Teater bilang ini bukan program anti-teater atau khusus seni performans saja," lanjut Francisca Retno.
Ada yang seniman berlatar seniman keramik, desainer produk, arsitek, seni rupa, lukis, dan lain-lain. "Mereka unik dan punya gairah untuk mengembangkan mediumnya," lanjutnya lagi.
Selama tiga hari berturut-turut beragam acara mulai dari seminar, sharing (Studio Plesungan, padjak, 69 Performance Club, KURR CLUB), workshop, performans sesi pertama dan kedua.
(tia/dar)