Saat diberhentikan dan dimasukan ke dalam ruang isolasi, ayah dan anak yang menyapanya di bandara juga ikut terseret. Pria tersebut merupakan importir spare part mobil yang mempunyai kantor di Singapura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya sudah menjelaskan, artinya saya pasang badan untuk dua orang ini. Saya bilang, 'Saya tidak mengenal mereka, mereka mengenal saya karena mereka tahu saya di Indonesia banyak mengisi acara di televisi.' Saya bilang gitu," ungkap Solmed kepada detikHOT di kantor detikcom, Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
"Tapi, mereka seperti tidak peduli," lanjutnya.
Penahanan Solmed dan tiga orang lainnya hanya selisih satu jam. Ayah dan anak itu dibebaskan setelah 9 jam ditahan, sedangangkan teman yang mendampingi Solmed dari Indonesia ditahan selama 12 jam.
"Akhirnya bapak dan anak ini kurang lebih sembilan jam, setelah itu baru saya, kemudian baru teman saya. Jadi durasinya itu 9, 10, 12 jam," ungkap Solmed.
Khawatir dengan kondisinya yang tidak mendapat kejelasan, Solmed membuat cuitan di akun Twitter-nya.
"Jadi awalnya ketika saya ditahan, saya coba komunikasi dengan kawan. Mereka bilang tidak apa-apa ustad, biasa itu di Singapura. Paling durasi 1 sampai 2 jam diperiksa. Okelah saya tunggu kan. Sampai 6 jam tidak ada kabar, tidak jelas mengapa dan kenapa, dan tidak ada informasi saya bisa keluar atau tidak," jelas Solmed alasannya memposting di Twitter. (pus/dal)