Mengapa Arundhati Roy Butuh Waktu Menulis Novel Selama 20 Tahun?

Mengapa Arundhati Roy Butuh Waktu Menulis Novel Selama 20 Tahun?

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 09 Jun 2017 14:30 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Di akhir 1990-an, Arundhati Roy menghebohkan dunia sastra dunia dengan novel 'The God of Small Things'. Selama hampir 20 tahun lamanya dia tidak menerbitkan novel apapun, dan kini lewat dia merilis novel 'The Ministry of Utmost Happiness'. Mengapa dia butuh waktu selama dua dekade untuk menulis?

"Saya butuh riset mendalam dan akurat untuk menyampaikan sensasi hidup yang ada di dalam novel 'The Ministry of Utmost Happiness'," tuturnya dikutip dari berbagai sumber, Jumat (16/6/2017).

Novel ini diawali dengan kisah Anjim, sebuah hijrah seseorang yang tidak diidentifikasi sebagai perempuan maupun laki-laki. Kisah Anjum diceritakan Arundhati Roy dengan nada sensual. Tapi dari sana, novel itu pecah dengan berbagai macam hal dalam kehidupan sejumlah orang buangan dan eksentrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Pasca 20 Tahun, Akhirnya Penulis India Arundhati Roy Rilis Novel Kedua

Novel setebal 400 halaman itu juga berisi mulai dari surat hingga rumusan abstrak yang mendekati genre thriller politik. Arundhati Roy mengatakan ide-ide dan karakter dalam novel selalu muncul dalam benaknya.

"Mereka (karakter) selalu menyerang saya dan mereka seperti melakukannya. Anda mendapatkan pesan teks aneh di telepon Anda, ada televisi, dan banyak hal yang terjadi. Ini hidup semua retak, tidak ada satu pun perasaan," kata Arundhati Roy.

Waktu dua dekade yang dibutuhkan Arundhati Roy jika dianggap sebagai cara fiksi untuk 'tidak taat'.

"Jika fiksi menjadi tidak taat, itu akan menjadi tidak relevan," pungkasnya.

Baca Juga: Cerita Sketsa Monumen Selamat Datang S.Sudjojono yang Fenomenal

(tia/dar)

Hide Ads