Pada kesempatan terserbut, Penerbit Gramedia Pustaka Utama merilis 7 buku karya penyair di balik puisi 'Hujan Bulan Juni' dan 'Aku Ingin' tersebut.
7 buku itu terdiri dari 6 buku puisi, yakni 'Ada Berita Apa Hari Ini', 'Den Sastro?', Ayat-Ayat Api', 'Duka-mu Abadi', 'Kolam', 'Namaku Sita', dan 'Sutradara itu Menghapus Dialog Kita', serta sebuah novel 'Pinkan Melipat Jarak'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digelar di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, acara tersebut diisi oleh diskusi, pembacaan puisi, serta musikalisasi puisi dari karya-karya Sapardi Djoko Damono.
Malam itu Sapardi tampak banyak bercanda. Ketika ditanyai tentang apa novel 'Pinkan Melipat Jarak' oleh pemandu acara, beliau menjawab dengan candaan, "Nanti saya dimarahin Sarwono (salah satu tokoh utam dalam novel 'Hujan Bulan Juni') kalau membocorkan bukunya. Salah satu cara agar tahu ya beli bukunya."
Ia pun kembali bercanda ketika ditanyai mengapa judulnya 'Hujan Bulan Juni'. "Kalau bulan Desember itu nanti nggak ada artinya. Nggak ada yang nanya," katanya diikuti gelak tawa para penonton diskusi.
Dibuka oleh Goenawan Mohamad, malam itu Iwan Setiawan membacakan puisi 'New York, 1971'. Selanjutnya, giliran Tina Talisa yang membacakan ' Perahu Kertas'.
Cyntha Hariadi pun turut membacakan 'Berjalan ke Barat Waktu Pagi Hari', serta Ni Made Purnama Sari yang membacakan 'Sebuah Taman Sore Hari'.
Penampilan musikalisasi puisi dari Tatyana Soebianto dan Umar Muslim pun turut melengkapi acara malam kemarin. Mereka membawakan sejumlah lagu musikalisasi puisi, di antaranya 'Di Restoran' dan 'Nokturno'.
Pembacaan puisi 'Sajak Desember' dan sebuah cerita pendek karya Sapardi Djoko Damono oleh Joko Pinurbo yang tampil jenaka pada puncak acara di malam itu pun menjadi penutup yang tak terlupakan. (srs/doc)