.webp)
Penerbit ternama Indonesia pun berpartisipasi. Di antaranya adalah Mizan, Gramedia, BAB Publishing, Borobudur Agency, Trisda Literatur Foundation dan Lontar Foundation hadir untuk mewakili Komite Buku Nasional.
Dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/3/2017), penyelenggaraan London Book Fair 2017 berlangsung di Olympia Exhibition Centre. Pameran 'Seeing Words' yakni kumpulan desain unik yang menggambarkan hubungan antara seni visual, dongeng, dan karya tulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya ada lebih banyak kesempatan untuk penerbitan Indonesia. Negara kita menjadi salah satu pemain di tingkat global baik terbitan fiksi atau non-fiksi," tuturnya.
"LBF menyediakan kesempatan besar untuk menunjukkan perkembangan dan potensi bakat kepenulisan Indonesia," tambahnya lagi.
Selain itu, di ajang LBF ini juga akan meluncurkan buku terbitan baru berjudul 'Islam, the Faith of Love and Happiness' yang ditulis oleh salah satu penulis Indonesia terkemuka, filantropis dan wirausaha Haidar Bagir dan juga Irfan Amalee, direktur program Peace Generation, sebuah lembaga non-profit yang berfokus pada pengembangan kedamaian dan resolusi konflik.
London Book Fair 2017 merupakan salah satu event terbesar yang mempertemukan penerbit dari seluruh dunia. Di eksibisi buku terbesar di dunia itu terdapat 618 stand dengan perwakilan 400 perusahaan dari 30 negara.
"Di LBF, kehadiran KBN membuat kita dapat bertemu dengan penerbit terkemuka yang memiliki hak penerbitan novel karya Dan Brown, Harper Lee, J.K Rowling, dan para penulis laris lainnya," pungkasnya.
Kehadiran Indonesia dalam London Book Fair 2017 merupakan pembuka keikutsertaan Indonesia dalam pameran buku terpilih di seluruh dunia. April mendatang, Indonesia akan hadir dalam Bologna Children's Book Fair, dikuti dengan Beijing International Book Fair di bulan Agustus dan kembali mengikuti Frankfurt Book Fair pada Oktober, dimana Indonesia menjadi tamu kehormatan di tahun 2015.
(tia/doc)
