'Kitab Jodoh' menampilkan panduan mempersiapkan diri, mencari cinta, melihat kecocokan pasangan melalui shio, bintang, primbon, nama, tanggal lahir, hingga bentuk tangan dan kaki. Serta menyiasati strategi agar tidak patah hati dan cara mengatasi bagi yang pernah patah hati.
Proses penulisannya selama tiga bulan lamanya dan dia memakai Ratih Ibrahim sebagai konsultan psikolog. Dalam keterangannya, Jumat (10/2/2017), Fira menulis 'Kitab Jodoh' karena sering menjadi tempat curhat dari teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Editor Penerbit Grasindo, Ariobimo Nusantara menambahkan awal Fira melontarkan ide penulisan, dia tidak bisa membayangkan seperti apa naskahnya. "Tapi Fira tetap menulis dan menyakinkan saya tentang ide naskahnya sesekali bertukar pikir dan adu argumen. Dia tipe penulis yang komitmen terhadap apa yang diyakininya," tambahnya lagi.
'Kitab Jodoh' merupakan buku yang ke-30. Namanya dikenal publik sejak kemunculannya lewat novel trilogi 'Jendela-jendela', 'Pintu', dan 'Atap' di awal 2000. Dilanjutkan dengan buku di antaranya 'Biru', 'Rojak', 'Brownies', 'Cinta dalam Sepotong Roti', kumpulan cerpen 'Alamak!', dan lain-lain.
'Kitab Jodoh' yang setebal 176 halaman dihargai Rp 90 ribu.
(tia/mmu)